TANGERANGNEWS.com-Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno mengkritik Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten menduduki posisi tertinggi se-Indonesia.
Menurutnya, ia akan membuat kebijakan-kebijakan yang dapat memperluas lapangan kerja di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten dengan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pengendalian siswa SMK jika terpilih sebagai Wakil Presiden 2019 nanti.
"Langkah kongkrit (mengatasi) pengangguran tertinggi di Banten tadi saya sudah kunjungan ke pabrik kecap. Di situ 50 lapangan kerja, banyak sekali UMKM yang sebetulnya kita kembangkan," ujar Sandi usai menghadiri deklarasi relawan pemenangan Prabowo-Sandi di GOR Tangerang, Jumat (9/11/2018).
Sebelum menghadiri kegiatan deklarasi relawan Prabowo-Sandi, Sandi memang terlebih dahulu mendatangi Pabrik Kecap SH di kawasan Pasar Lama, Sukasari, Kota Tangerang.
Sandi mengatakan telah banyak UMKM yang dikembangkan. Namun menurutnya, pemerintah kini tidak melihat jika UMKM dapat menyerap lapangan kerja secara luas. Oleh karena itu, ia menilai UMKM harus dikembangkan.
"Kita selalu salah melihat bahwa 97,7 persen daripada penyerapan pekerjaan itu dari sektor UMKM. Belum ada kegiatan yang konkret yang bisa disampaikan kepada UMKM untuk meningkatkan kapasitas mereka," ucapnya.
"Seperti tadi pabrik kecap SH produksinya sekitar 2 ton konsumsi dari gula kelapa itu belum bisa naik karena bahan baku kurang. Nah ini nanti pemerintah di bawah Prabowo-Sandi akan menghadirkan kebijakan-kebijakan solusi bahan baku, seperti itu," tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT di Provinsi Banten mencapai angka 8,52 persen pada Agustus 2018. Angka itu lebih besar dibanding TPT nasional yang hanya 5,34 persen. Terlebih, pengangguran tersebut didominasi oleh masyarakat yang berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
#GOOGLE_ADS#
"Ini ironis karena SMK itu menjadi solusi terhadap masalah pengangguran, ternyata SMK ini tingkat pengangguran yang tertinggi,"
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang gencar menggembar-gemborkan harus dibuka lapangan kerja seluas-luasnya ini mengaku akan melakukan inovasi untuk memberdayakan pelajar SMK dengan dorongan dunia usaha yang dapat mengentaskan angka pengangguran.
"Kami akan melakukan pendekatan yang lebih berorientasi kepada dunia usaha yaitu kita dorong ditahun kedua dari siswa SMK itu mulai harus mendapatkan kesempatan mix and match kepada dunia usaha. Sehingga mereka begitu selesai di tahun ketiga, mereka sudah dapat penempatan," paparnya.(MRI/RGI)