TANGERANGNEWS.com-Babak final Liga Desa Nusantara 2018 digelar di lapangan Bonex, Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat (30/11/2018) sore.
Pertandingan final mempertemukan dua tim yang berasal dari Desa Cukanggalih, Kabupaten Tangerang yang mewakili Provinsi Banten, melawan Desa Sidrap, wakil Sulawesi Selatan (Sulsel).
Selama 90 menit, kedua skuad berusaha membobol gawang lawan, namun hingga peluit wasit berbunyi panjang dibabak kedua, tak satu goal pun tercipta. Akhirnya, drama adu finalti pun dilakukan dengan skor akhir 4-1 untuk kemenangan skuad Desa Sidrap, Sulsel.
Keberhasilan itu disambut sukacita, tim sepak bola Desa Sidrap, mereka berhasil membawa pulang tropi juara dan hadiah uang pembinaan sepak bola desa sebesar Rp50 juta rupiah yang diberikan langsung oleh Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat desa Taufik Majid beserta perwakilan Kemenpora dan jajaran aparat pemerintah Kabupaten Tangerang.
#GOOGLE_ADS#
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Taufik Madjid menyatakan, pihaknya bersemangat membangun desa melalui kekuatan sumber daya manusia yang salah satunya dibentuk melalui olahraga.
"Fokusnya untuk membangun generasi muda yang kuat dalam talenta sepak bola dan menjadi cikal bakal pembentukan tim di level lebih tinggi," kata dia di lapangan Bonex, Legok, Kabupaten Tangerang
Tim sepak bola skuad Desa Cukanggalih, Kabupaten Tangerang meraih juara 2 di liga Desa Nusantara 2018.
Dia berharap melalui ajang tersebut, talenta sepak bola profesional dapat diambil dari bibit-bibit kejuaraan desa. Terlebih para pemain dalam kompetisi tersebut adalah usia muda usia 20 tahun. Pihaknya pun menjanjikan, Kementerian Desa PDTT akan lebih banyak mendukung desa-desa yang akan mengikuti Liga Desa Nusantara
“Targetnya tahun 2019 Liga Desa Nusantara setidaknya dapat diikuti oleh 24 provinsi,” ucap dia.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan, dengan adanya Liga Desa ini, bakat-bakat terpendam pesepak bola Desa dapat muncul ke level lebih tinggi.
"Mudah-mudahan kompetisi sepak bola di mana menjadi olahraga paling populer di Indonesia, bisa bertingkat terus. Selain itu, bibit-bibit yang tidak terpantau secara langsung, tapi bisa berlaga di liga desa," kata dia.
Diketahui, Liga Desa Nusantara 2018 yang diselenggarakan kali ini merupakan tahun kedua ajang tersebut diselenggarakan dan diikuti oleh 12 Provinsi di Indonesia.(RMI/HRU)