TangerangNews.com
44 Warga Asing Tertangkap Menunggunakan Paspor Palsu
| Minggu, 2 Mei 2010 | 21:42 | Dibaca : 31790
Empat orang pelaku pemalsu paspor dan visa asal Afganistan. (tangerangnews / dens)
TANGERANGNEWS-Petugas Imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta berhasil memangkap 44 warga Negara asing yang berusaha masuk ke Indonesia dengan menggunakan paspor atau visa palsu. Dari 44 orang tersebut, empat diantaranya ditangkap, hari ini.
Kepala Bidang Pendaratan dan Izin Masuk Kantor Imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta Agus Widjaja mengatakan, tertangkapnya para pelanggar keimigrasian itu adalah hasil penggunaan alat baru yang digunakan petugas Imigrasi Bandara Soeakrno-Hatta yang beranama Border Control Management (BCM).
“Sejak digunakannya BCM, atau alat pengambil data bio metric seseorang kami menemukan 40 orang melanggar ketentuan keimigrasian. Padahal baru digunakan sejak 27 Maret lalu,” kata Agus, siang ini.
Adalalah Mohammad Ali, Abdullah, Qurban dan Hussin Ali Leiaz yang terakhir tertangkap petugas hingga menyebabkan angka pelanggar keimigrasian berjumlah menjadi 44 orang. Keempatnya masuk dengan modus yang berbeda. Qurban dan Husin Ali Leiaz menggunakan paspor Iran palsu, padahal mereka adalah warga Negara Afganistan.
Sedangkan Qurban dan Abdullah menggunakan visa kunjungan social budaya dengan memalsukan cap kedutaan besar Indonesia di Kabul. “Padahal sampai saat ini tidak pernah ada petugas Imigrasi Indonesia yang bertugas di Kabul. Keempatnya adalah warga Negara Afgansitan yang berangkat dengan menggunakan pesawat Chatay Facific TG433,” katanya.
Kepala Seksi Pendaratan dan Izin Masuk Kantor Imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta Purwanto menyatakan, alat BCM ini sangat membantu petugas untuk mendeteksi adanya pemalsuan paspor dan visa.
Kepada petugas, para pelaku pemalsud paspor tersebut mengaku, mereka bertujuan untuk ke Negara Australia melalui Indonesia. “Saat ini petugas dari Direktorat Jenderal Imigrasi sedang melakukan pengembangan dan mendalaminya, mereka mendapat kan paspor palsu dari siapa,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pengembangan aplikasi pada alat BCM untuk digunakan diseluruh bandara yang ada di Indonesia untuk mendukung upaya peningkatan kinerha dalam pelayanan pengawasan keimigrasian. “Sebab alat ini efektif,” ujarya. (dira)