TANGERANGNEWS.com-Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menggelar workshop bertema 'Etiquette and Self Development' di Allium Hotel, Kota Tangerang.
Hadir sebagai narasumber, Ketua Umum APPRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia) dan Managing Director IMOGEN PR Jojo Suharjo Nugroho serta sejumlah panelis kompeten lainnya.
Acara yang dikemas dengan Toefl, Seminar, Beauty Class, hingga Table Manner ini dihadiri puluhan mahasiswa UMT Prodi Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi Public Relations.
Dipandu Kaprodi Ilmu Komunikasi UMT Yoppy Perdana Kusuma, para narasumber menyuguhkan peran penting humas dalam menghadapi perkembangan zaman diera keterbukaan informasi ini.
Menurut Yoppy, antara brain, beauty dan behaviour merupakan konseptualisasi yang selalu hadir dalam diri seorang praktisi humas.
"Saat ini dan tantangan masa depan selain Manner dan Inner seorang PR diharapkan hadir dan tampil dalam kerangka berpikir startegic guna menyelesaikan persoalan persoalan bangsa dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan lainnya di era keterbukaan informasi ini," ujarnya, Rabu (12/12/2018).
Sementara itu, Panitia Pelaksana Workshop Sekar De Putri menuturkan, ruang kerja ini digelar dalam rangka mencetak calon praktisi humas yang kompeten sebelum terjun ke dunia kerja.
"Tentunya kami memiliki tujuan untuk menciptakan SDM yang berkompeten di bidangnya, yaitu praktisi humas yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tinggi yang mampu menghadapi perkembangan zaman," ucap Sekar.
Sekar menerangkan, untuk menjadi seorang praktisi humas meski cerdas dan menguasai bahasa asing minimal english language. Selain itu juga mesti berpendampilan menarik, serta dituntut menguasai table manner.
#GOOGLE_ADS#
"Karena ini berkaitan dengan tantangan yang akan dihadapi praktisi humas di masa saat ini, yakni membangun citra stakeholders kepada pihak eksternal di era digital yang penuh ketidakpastian," jelasnya.
Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan tersendiri, praktisi PR harus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam dirinya. Jika tidak demikian, maka jangan heran harus tergilas dengan kemajuan industri dan teknologi yang tak dapat terbendung di era digitalisasi ini.
"Semoga dengan ini, melahirkan praktisi humas yang memiliki kapasitas dan kapabilitas tinggi," imbuhnya.
Acara ini berlangsung interaktif. Audiens sangat aktif melemparkan pertanyaan kepada narasumber sehingga dapat memberikan pencerahan untuk menjadi calon praktisi humas yang kompeten.(RAZ/RGI)