TANGERANGNEWS.com-Terorisme dan radikalisme tetap menjadi ancaman yang harus diwaspadai semua pihak, tak terkecuali pemerintah daerah dan tokoh agama (ulama) di Tangerang.
Hal itu mengemuka dalam diskusi dengan tema "Peran Tokoh Agama dalam rangka Deteksi dan Pencegahan Dini terhadap Terorisme dan Radikalisme". Diskusi yang digelar MUI, Pemkab dan Polresta Tangerang itu menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius dan Imam Besar Mesjid Istiqlal Profesor Nasarudin Umar di Gedung Serba Guna (GSG), Puspemkab Tangerang, Rabu (23/1/2019).
Dalam kesempatan itu, Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, di era digital ini, paham radikalisme dan terorisme merupakan ancaman yang sangat membahayakan bagi generasi saat ini.
"Terlebih bagi para anak-anak yang memang rentan untuk mencoba-coba hal yang bersifat baru melalui digital teknologi. Maka perlu para ulama memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengindari hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Lanjutnya, terorisme merupakan tindakan yang tidak biasa. Oleh karena itu, kata dia, harus ada langkah bersama untuk mendeteksi secara dini di lingkungan sekitar.
#GOOGLE_ADS#
"Kita berikan pencerahan yang komprehensif untuk merapatkan barisan, menghindari hal-hal yang merusak persatuan dan kesatuan, terutama masalah hoaks dan ancaman yang mungkin terjadi. sehingga tahu persis apa yg harus dikerjakan untuk menghindari semuanya," bebernya.
Ia juga meminta kepada ulama di Tangerang terus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar paham radikalisme dan terorisme tidak menjangkiti, terutama kaum milenial.
"Kita berikan contoh yang baik, karena ulama ada di setiap daerah, demikian pun dengan mantan napi teroris. Disini peran ulama sangat penting terus memberikan pencerahan kepada masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang juga turut hadir mengatakan, penduduk Tangerang setiap tahunnya terus bertambah karena menjadi tujuan urbanisasi. Karena itu, kata Zaki, penduduk Tangerang menjadi sangat heterogen karena berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ditengah-tengah masyarakat kita yang heterogen, perlu elemen-elemen masyarakat yang mendukung dan ikut menjaga keamanandan ketertiban masyarakat. Sehingga peran ulama sangat penting ditengah masyarakat heterogen seperti ini," kata Zaki.
Zaki menambahkan, kegiatan itu sangat penting dalam rangka menyelaraskan pemahaman dan wawasan untuk menyamakan persepsi dan gerak dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme.
"Semua komponen harus memiliki pemahaman dan sikap untuk mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme yang dapat tumbuh dan berkembang, sehingga harus diantisipasi sejak dini, termasuk di Kabupaten Tangerang," tutupnya.(RAZ/HRU)