TANGERANGNEWS.com-Menjadi wilayah yang langsung berbatasan dengan DKI Jakarta, masyarakat wilayah Timur Kota Tangerang, Kecamatan Ciledug memiliki budaya Betawi yang teramat kental.
Kentalnya budaya Betawi tersebut dibuktikan warga dalam acara Ciledug Bebesanan Tempo Doeloe.
Para warga berangsur-angsur mendatangi lapangan Sudimara Barat, Ciledug, Kota Tangerang pada Sabtu (26/1/2019).
Tiap-tiap rombongan warga yang berasal dari seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Ciledug membawa bingkisan khas Betawi.
Bingkisan-bingkisan tersebut dikemas sebagai mas kawin pernikahan yang penuh makna sekaligus sebagai alat seserahan antar rombongan besan.
Mereka, juga mengiringi dua pasangan pengantin yang melangsungkan pernikahan di acara rangkaian HUT Kota Tangerang ke-26 ini.
#GOOGLE_ADS#
Ledakan petasan dan ondel-ondel Betawi juga semakin memeriahkan pernikahan pasangan Salahudin, 45, dengan Rostati, 52, dan Ade Safitri, 27 dengan M Syamsul Badri, 30.
Camat Ciledug Budi Wahyudi mengatakan, acara ini merupakan keunikan warga demi melestarikan budaya khas Betawi.
Sehingga budaya pernikahan asli warga Ciledug ini tidak luntur digerus modernisasi.
"Ini pelajaran unik mengangkat budaya lokal asli Ciledug sebagai budaya penting yang punya nilai-nilai positif," kata Budi dalam sambutannya.
Budi juga bertutur bahwa Kota Tangerang memiliki 13 kecamatan, yang leading sektor wilayah timurnya berada di Kecamatan Ciledug.
Oleh karena itu, ia menginginkan kentalnya kebudayaan khas Betawi di Ciledug ini terus tertanam dan diimplementasikan warga dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapan kami, kegiatan ini kembali mengangkat nilai-nilai budaya dan juga mengangkat derajat perilaku masyarakat khususnya warga Ciledug," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rina Hernaningsih pun mengapresiasi kearifan lokal warga Ciledug.
Menurutnya, kebudayaan ini mesti tetap melebur sehingga bisa mengangkat nama Kota Tangerang menjadi kota pariwisata.
"Ini merupakan pelestarian budaya Betawi yang ada di Kota Tangerang, ini juga kebudayaan tidak boleh dihilangkan karena ini salah satu acara pariwisata mewujudkan kota kita sebagai kota pariwisata," tukasnya.(RAZ/HRU)