TANGERANGNEWS.com-Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang di depan Puspemkot Tangerang, berlangsung ricuh, Rabu (30/1/2019).
Aksi demonstrasi yang berakhir dengan tujuh orang terluka akibat bentrokan antara para demonstran dengan petugas Satpol PP dan Kepolisian itu merupakan unjuk rasa susulan.
Sebelumnya, mahasiswa melakukan aksi jahit mulut dan mogok makan beberapa waktu lalu di kawasan Pendidikan Cikokol karena melakukan beberapa tuntutan terkait pelayanan kesehatan di Kota Tangerang.
Humas FAM Tangerang Shandi mengatakan, para mahasiswa menilai bahwa sistem pelayanan kesehatan di Kota Tangerang tidak berpihak dengan rakyat.
Menurutnya, pihaknya menuntut pelayanan kesehatan di Kota Tangerang harus gratis karena APBD Pemkot Tangerang dinilai cukup besar yakni sejumlah Rp 4,9 M dan diperkuat dengan Silpa.
"Seharusnya Pemkot Tangerang dapat membangun rumah sakit serta fasilitas yang lebih memadai agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Selain itu, Shandi juga menilai bahwa Pemkot Tangerang tidak perlu mengintegrasikan program daerah dengan program pusat atau dengan lembaga BPJS.
#GOOGLE_ADS#
Ia menambahkan bahwa Pemkot Tangerang harus membetuk Dewan Kesehatan sebagai kontrol disektor kesehatan.
"Pemerintah telah menzdholimi rakyat. Padahal dua orang teman kami telah merelakan mulutnya untuk dijahit demi membela rakyat. Kami berpendapat Pemkot Tangerang tidak berpihak kepada rakyat. Kami tidak mau dipimpin oleh pemimpin yang zholim," paparnya.
Aksi unjuk rasa di Puspemkot Tangerang berlangsung ricuh. Para mahasiswa yang ingin ditemui Wali Kota Tangerang tidak direspon, sehingga bentrokan pun tak bisa dihindari saat para demonstran berusaha menerobos barikade petugas yang mengawal aksi tersebut.
Awalnya suasana memanas ketika kelompok mahasiswa tersebut membakar ban, kemudian berlanjut pada aksi saling dorong dengan petugas. Dalam inisiden itu, tujuh orang dikabarkan mengalami luka-luka, lima orang berasal dari kelompok mahasiswa dan dua orang dari petugas.(MRI/RGI)