TangerangNews.com

Tembok Bandara Pondok Cabe Roboh

| Selasa, 11 Mei 2010 | 19:19 | Dibaca : 45462


Tembok Rumah warga yang jebol. (tangerangnews / dens)



TANGERANGNEWS
- Tembok Lapangan Bandara  Pondok Cabe, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tangerang Selatan jebol Senin (10/05) malam. Akibatnya, rumah wargadi Talas Tiga R(003/02, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, rusak.

Warga setempat mendesak pengelola bandara itu,  PT Pelita Air Service membongkar  tembok lapangan terbang itu.

Ketua RT 03/02, Talas Tiga Muhmadi mengatakan, ambruknya tembok sepanjang 30 meter dengan tinggi 3 meter dan tebal 15 centimeter, Senin kemarin. Membuat seisi rumah Sofiah ,41,tembok hancur akibat tergerus debit air hujan. Tak hanya itu, sebanyak 20 rumah warga terendam air setinggi pinggang orang dewasa hingga Selasa (11/5) subuh.

“Kami minta tembok bandara dibongkar. Puluhan rumah warga yang akan kena dampak tembok bandara jika roboh lagi,”kata Ketua RT 003/02, Talas Tiga, Muhmadi , hari ini.

Pantuan dilokasi, puluhan rumah warga berhadapan dengan tembok lapangan terbang pondok cabe dibatasi jalan aspal selebar 3 meter. Rumah warga berjarak 1 meter dibawah tembok bandara.

Muhmadi menegaskan, robohnya tembok bandara sudah ketiga kalinya dalam beberapa tahun ini. Itu disebabkan, tidak adanya saluran menampung air hujan didalam area bandara hingga mengakibatkan tembok itu jebol.

Sofiah, korban yang rumahnya rusak menjelaskan, saat tembok roboh ia berteriak kencang sembari menyelamatkan diri. Batangan batu merah tembok tersapu air dan memecahkan kaca rumahnya. Air setinggi pinggang orang dewasa mengalir cepat dan menghancurkan seisi rumah.

“Peralatan dirumah saya rusak semua. Totalnya kerugiannya sekitar Rp60 juta,”kata pemilik rumah No.35 itu.

Dilokasi, General Affair PT Pelita Air Service Dody Dipenegoro mengatakan, bangunan tembok roboh disebabkan tidak adanya gorong-gorong di dalam area bandara. Dari 30 meter tembok roboh (16 ribu meter tembok yang mengelilingi area bandara seluas 140 hektare) hanya memiliki saluran kecil untuk pembuangan air.“Sejak tahun 1980 tembok ini dibangun. Tetapi kita sudah menyiapkan ganti rugi Rp90 juta bagi korban yang rumahnya rusak,”kata Dody. (dira)