TangerangNews.com

PJU Polda Banten Sowan ke Ulama Balaraja

Maya Sahurina | Kamis, 14 Februari 2019 | 20:00 | Dibaca : 2236


Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif, bersama Kombes Pol Linggo Wijanaroko, Direktur Kriminal Khusus Kombes Pol Rudi Harnanto, dan Kabid Propam AKBP Yulianius Yulianto melakukan silaturahmi ke tokoh ulama Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. (@TangerangNews / Maya Sahurina)


TANGERANGNEWS.com-Jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda Banten melakukan silaturahmi ke tokoh ulama Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (14/2/19). 

PJU Polda Banten yang yang melaksanakan silaturahmi yakni Kepala Biro Logistik Kombes Pol Linggo Wijanaroko, Direktur Kriminal Khusus Kombes Pol Rudi Harnanto, dan Kabid Propam AKBP Yulianius Yulianto.

Para PJU Polda Banten yang didampingi Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif itu mengunjungi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Balaraja yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kecamatan Balaraja Ustad Abdul Manaf dan Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyyah Ar-Rosyidiyyah KH. Marjuki. 

"Silaturahmi ini untuk mengeratkan kebersamaan antara unsur kepolisian dan elemen masyarakat dalam hal ini pemuka agama," kata Linggo. 

Linggo menambahkan, kegiatan silaturahmi itu akan dilaksanakan secara rutin mengunjungi tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan lain sebagainya di wilayah hukum Polda Banten. Menurutnya, sinergi antara komponen masyarakat dan kepolisian diperlukan demi terciptanya situasi aman dan damai di Banten. 

#GOOGLE_ADS#

"Kita menghadapi agenda tahun politik. Semoga berjalan lancar, jujur, adil, dan aman," terangnya. 

Ditempat yang sama Sabilul mengatakan, komunikasi menjadi bagian penting dalam membangun hubungan harmonis. Kunjungan itu, kata Sabilul, untuk menyampaikan pesan kamtibmas dan meluruskan informasi hoax. 

"Peran tokoh agama penting untuk menyejukkan dan menjernihkan simpang-siur informasi," katanya. 

Sabilul menambahkan, tokoh agama adalah sentral yang ucapannya didengar masyarakat. Maka keaktifan tokoh agama dalam menetralisir suasana dapat turut mewujudkan ddemokrasi yang sehat. 

Sementara itu, Ustad Abdul Manaf mengapresiasi kegiatan silaturahmi itu. Dikatakannya, sebagai bagian dari masyarakat, dirinya merasa terhormat dan merasa diakui atas kegiatan silaturahmi itu. 

"Karena sebaik-baiknya umara atau pemerintah adalah yang dekat dengan ulama," ujarnya. 

Sedangkan KH. Marjuki berpesan agar dibangun dialog antara kepolisian dan semua unsur masyarakat. Hal itu, kata dia, untuk mengikis jarak antara masyarakat dan pemerintah. 

"Sehingga ikatan bukan sekadar polisi dan masyarakat. Tapi lebih kepada ikatan kekeluargaan," tukasnya.(MRI/RGI)