TangerangNews.com

Warga Tanjung Burung Tangkap Belut Raksasa Seberat 3 Kg

Rachman Deniansyah | Jumat, 15 Februari 2019 | 22:00 | Dibaca : 6021


Mantri, 17. salah satu anggota komunitas Remaja Tabur Mangrove (RTM) yang berhasil menangkap seekor belut dengan panjang mencapai lebih dari satu meter, dan berat mencapai 3 Kilogram yang ditemukan di pinggir Muara Sungai Cisadane. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Seekor belut dengan panjang mencapai lebih dari satu meter, dan berat mencapai 3 Kilogram ditemukan di pinggir Muara Sungai Cisadane, Desa Tanjung Burung, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Jum'at (15/2/2019) sore. 

Ukuran belut raksasa yang biasa disebut glubang oleh warga sekitar tersebut ditemukan oleh salah satu anggota komunitas Remaja Tabur Mangrove (RTM) Desa Tanjung Burung.

Ketua RTM Gofur, yang juga ikut menangkap menjelaskan bahwa penemuan belut raksasa bermula saat hewan tersebut dalam keadaan mabuk, akibat limbah sampah yang berada di Muara Sungai Cisadane. 

"Karena adanya limbah tadi pagi dia (belut raksasa) mabuk. Nah, muncul belutnya itu, terus minggir. Akhirnya ditangkap sama teman saya, Mantri. Kemudian ditangkap ramai-ramai karena badannya yang licin," jelas Gofur saat dihubungi lewat sambungan telepon, Jum'at (15/2/2019). 

Gofur mengaku, seumur hidupnya baru menemukan hewan yang serupa dengan belut dengan ukuran sebesar itu. 

"Seumur-umur dari kecil saya baru menemukan belut sebesar ini. Sebelumnya di Cisadane ini tidaj pernah ada sama sekali, tetapi mungkin kalau dari orang tua dulu pernah," ungkapnya. 

Belut raksasa tersebut, lanjutnya, ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB setelah Ashar. Awalnya yang terlihat ada dua ekor dengan ukuran yang hampir sama. Namun yang berhasil ditangkap hanya satu ekor. 

#GOOGLE_ADS#

Ketika menangkap, Gofur mengatakan bahwa temannya sempat digigit. "Menangkapnya hanya pakai tangan saja, tanpa pakai apapun. Tadi sempat digigit sih, tapi tidak apa apa lah," tambahnya. 

Penemuan belut raksasa itu sempat membuat warga sekitar heboh, sampai tidak sedikit orang yang mengabadikannya.

Setelah penangkapan, belut tersebut lantas dijual kepada pemilik pemancingan di sekitar lokasi penemuan dengan harga Rp30 ribu. 

"Tadi langsung dijual, soalnya bingung mau diapakan, dimakan juga tidak enak rasanya kalau belut sebesar itu," ujar Gofur.(RAZ/RGI)