TangerangNews.com

Bupati Zaki Minta Buruh Stop Hoax & ASN Tak Gunakan Simbol Politik

Advertorial | Rabu, 3 April 2019 | 15:00 | Dibaca : 1421


Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. (TangerangNews/2019 / Maya Sahurina)


TANGERANGNEWS.com-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meminta aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Tangerang agar menjaga netralitas pada penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019. 

Zaki berharap, ASN tidak menggunakan simbol-simbol politik yang mengarah kepada salah satu pasangan calon, baik di media sosial maupun di lingkungan pemerintahan.

“ASN harus menjaga sikap dalam kehidupannya sehari-hari sesuai ketentuan yang berlaku, jangan lagi menggunakan simbol-simbol yang mengarah melanggar aturan sebagai ASN,” tegas Zaki.

Tidak hanya ASN, Zaki pun mengingatkan para honorer yang bekerja di Kabupaten Tangerang untuk menjaga sikap di lingkungan birokrasi. Honorer diminta tidak mencederai institusi pemerintah daerah karena mengumbar keputusan politik di lingkungan kerja maupun media sosial.

“Para honorer pun seragamnya sama cokelat, untuk itu alangkah baiknya agar menjaga etika birokrasi dalam melakukan pilihan politiknya, agar tidak mencederai netralitas ASN,” ujar Zaki. 

Selain ASN, buruh pun diharapkan mampu berperan untuk menangkis hoax. 

“Tahun politik menjadi hal yang sangat menghawatirkan bagi kita semua, di mana peredaran informasi sudah sedimikian masif. Ironinya sensor informasi justru diletakkan pada pengguna medsos itu sendiri,” tutur Zaki.

Zaki berpesan kepada buruh, jelang Pemilu harus lebih teliti menerima setiap informasi. Hoax merupakan salah satu kampanye hitam yang tidak boleh berkembang di Kabupaten Tangerang. 

#GOOGLE_ADS#

“Hoax yang beredar sudah susah dibedakan, saya minta buruh ikut membasmi peredarannya,” ujarnya.

Selain hoax, medsos juga diramaikan dengan komentar-komentar yang justru memperkeruh keadaan.

“Saya berharap buruh bisa menjadi agen dalam masalah ini, supaya bisa menyampaikan kepada masyarakat agar bijak menggunakan medsos,” imbaunya.

“Bijaksanalah dalam membuat komentar sehingga tidak melahirkan provokasi baru,” harapnya.(ADV)