TANGERANGNEWS.COM-Kondisi lokasi yang menjadi korban keganasan tanggul jebol, tepatnya di dekat Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dipenuhi ribuan manusia. Selain relawan dan anggota keluarga korban yang datang, jumlah penonton layaknya sedang ada pertandingan sepak bola hingga sore kemarin mencapai ribuan orang. Tentunya dengan maraknya warga yang beduyun-duyun datang ke lokasi menyebabkan proses evakuasi cukup terganggu. Apalagi ketika petugas berhasil menemukan jenazah para korban. Masyarakat secara bergantian melihat jenazah yang sudah membusuk serta membengkak itu. Sejumlah petugas baik dari TNI dan Polisi mengaku kesulitan dengan maraknya manusia yang berlalulalang di lokasi. “Ini membuat saya pusing, di suruh menyingkir satu, yang lainnya berdatangan,” ucap Bripka Lia Anggraini dari Polda Metro Jaya. Seharusnya, kata dia, perlu ada pencegahan agar masyarakat tidak bisa sembarang masuk ke lokasi. Selain maraknya masyarakat yang datang ke lokaasi, hujan yang turun sejak pukul 13.00 WIB menambah semerawutnya bekas pemukiman warga yang terkena “tsunami kecil” itu. Lumpur yang sejak pagi dibersihkan oleh petugas, kembali menyebar karena basah. Pantauan tangerangnews.com di lokasi pengungsian terlihat sangat memperihatinkan. Sejumlah pengungsi merasakan ketidaknyamanan. Berangsur-angsur para penghuni itu pergi dari lokasi pengungsian yang berada di lantai atas Fakulatas Hukum dan kampus STIE Ahmad Dahlan. "Jangankan untuk istirahat untuk buang air saja sulit,"ujar Triagung warga RT 04/08 Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur yang akhirnya pindah ke rumah saudaranya setelah merasakan ketidaknyamanan di tempat pengungsian Fakultas Hukum UMJ. (den)