TangerangNews.com

Hidayat Nur Wahid : Relawan Bukan Teroris !

| Selasa, 8 Juni 2010 | 00:38 | Dibaca : 6573


Hidayat Nur Wahid (tangerangnews / dens)


TANGERANGNEWS-Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang tampak hadir dalam menyambut lima relawan di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta., hari ini menyatakan, dirinya sangat menyesalkan, tidak adanya sambutan yang dilakukan oleh pemerintah untuk para relawan.

 
Berbeda dengan negara lain, seperti Kuwait dan Turki yang perdana menterinya datang langsung menyambut. "Pemerintah harus memberikan apresiasi kepada mereka (relawan). Meski begitu saya harapkan relawan jangan berkecil hati, tetaplah semangat," ujarnya, saat ditemui TangerangNews.com di bandara tersebut.

Ketika ditanya soal  umumnya mereka yang pergi ke jalur Gaza belakangan akan diduga teroris? Hidayat menyatakan, relawan tidak sama dengan mujahid. Tetapi, kata dia, memang biasanya akan seperti itu (akan mendapat sebutan teroris). Tetapi itu semua tergantung nanti siapa yang menang dalam memberikan opini kepada masyarakat.
 
 "Biasanya kalau kalah opini mereka yang menjadi pahlawan akan menjadi teroris, sedangkan mereka yang jahat, tetapi menang akan menjadi pahlawan. Relawan bisa jadi akan disebut teroris. Tetapi saya kira relawan tidak perlu khawatir dengan gelar itu. Gelar sesungguhnya dari Alloh, " tegasnya.

Soal kelima relawan yang datang siang tadi, Hidayat mengacungi jempol. Dengan adanya relawan itu, terbukti Indonesia tidak pernah absen dalam mengirimkan relawan. Hidayat juga mengharapkan, pemerintah terus menekan PBB agar menggelar sidang kemanusian atas serangan terhadap relawan dari Israel.

Kedatangan Hidayat, kata dia, ingin mendengar langsung keterangan relawan,  sebagai perbandingan informasi dari Israel yang selalu mengaku diserang terlebih dahulu. "Israel selalu menyesatkan dunia soal informasi," katanya.

DPR sendiri, kata Hidayat, sudah melakukan diplomasi kepada Presiden Iran Ahmad Dinejad agar Iran menggalang kekuatan. "Selain itu, komisi satu akan mengundang relawan ini untuk datang ke DPR, guna didengar penjelasannya," ujarnya.(dira)