TangerangNews.com

Operasi Narkoba di Aeropolis untuk Kenyamanan Penghuni

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 2 September 2019 | 19:01 | Dibaca : 2424


Apartemen Aeropolis, yang berada di Jalan Marsekal Suryadharma, Neglasari, Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)


TANGERANGNEWS.com—Operasi peredaran narkoba di apartemen Aeropolis, Jalan Marsekal Suryadharma, Neglasari, Kota Tangerang diklaim pengelola untuk memberikan kenyamanan kepada para penghuni.

Menurut Marketing Communication Aeropolis Achmad Syaefuddin, operasi yang bekerjasama dengan Polsek Neglasari ini merupakan kegiatan rutin.

Syaefuddin mengatakan, operasi yang bertujuan agar lingkungan apartemen bersih dari peredaran narkoba tersebut digelar setiap enam bulan sekali.

Syaefuddin menuturkan, pengelola apartemen Aeropolis ingin memberikan kenyamanan kepada para penghuni.

BACA JUGA:

"Operasi ini merupakan inisiasi Polsek Neglasari dan Aeropolis demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di wilayah Tangerang," ujarnya kepada TangerangNews, Senin (2/9/2019).

Kapolsek Neglasari Kompol Robinson Manurung membenarkan jika operasi yang melibatkan pihaknya tersebut rutin digelar.

Setiap sidak, kata Robinson, pihaknya selalu membawa K9 atau anjing pelacak untuk mengidentifikasi peredaran narkoba.

Namun, saat sidak yang digelar pada Jumat (30/8/2019) itu, petugas tidak menemukan adanya peredaran narkoba meskipun sempat memeriksa tiga wanita dan seorang lelaki.

"Memang ada sejumlah muda-mudi yang dicurigai, kemudian dibawa ke kantor Polsek. Tapi tidak terbukti narkoba dan kemudian dipulangkan kembali," katanya.

#GOOGLE_ADS#

Robinson menambahkan, operasi ini akan tetap rutin digelar. Sehingga, ia berpesan kepada para pengedar dan pengguna narkoba tidak melakukan aktivitas penyakit masyarakat ini di wilayah hukum Polsek Neglasari termasuk apartemen Aeropolis.

"Kalangan pengedar dan pengguna narkoba jangan main-main dan coba-coba masuk ke wilayah hukum kami karena kami rutin operasi," katanya.

Terkait dugaan adanya prostitusi online, Robinson menyatakan, pihaknya tidak menemukan praktik tersebut.

"Kaitan hal tersebut dipastikan tidak ada," pungkasnya.(MRI/RGI)