TangerangNews.com

Bertemu Hasto, Azizah: Visi Permata Tangsel Terinspirasi Trisakti Bung Karno

Mohamad Romli | Senin, 27 Januari 2020 | 11:00 | Dibaca : 1494


Hasto Kristiyanto bersama Siti Nur Azizah. (TangerangNews / Mohamad Romli)


 

TANGERANGNEWS.com-Bakal calon (bacalon) Wali Kota Tangerang Selatan Siti Nur Azizah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto, Minggu (26/1/2020) malam.

Pertemuan itu disela-sela perayaan HUT partai yang dinakhodai Megawati Soekarno Putri ke-47 tersebut di sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Ruko Malibu, Jalan Pahlawan Seribu, Serpong.

Pantauan awak media, tampak Azizah dan Hasto sempat berbincang-bincang. Tak diketahui isi perbincangan tersebut. Namun, mimik wajah Azizah terlihat sumringah.

Hasto sendiri dalam orasi politiknya menegaskan, bahwa berpolitik tak hanya soal kekuasaan, namun harus rela menangis bersama rakyat.

"Berpolitik bukan di awang-awang, tapi rela turun menangis bersama rakyat. berpolitik itu (mampu) membangun peradaban, dan bahwa berpolitik itu (mampu) menyentuh seluruh kehidupan masyarakat," tegas Hasto

Berpolitik demikian, kata Hasto, yang dilakukan Bung Karno. Sebuah semangat yang akhirnya membebaskan rakyat Indonesia dari berbagai belenggu penjajahan. 

"Semangat itu yang terus berkobar. Hingga ketika Bung Karno merencanakan bagaimana partai politik dapat mengorganisir rakyat agar kita mendapatkan kemerdekaan," ucapnya.

#GOOGLE_ADS#

Sementara, Azizah mengatakan, sangat bergembira karena bisa turut merayakan Hari Jadi PDI Perjuangan ke-47 itu. Karena, kata dia, ada benang merah antara garis perjuangannya dengan PDI Perjuangan.

"Semangat saya dengan PDI Perjuangan itu sama yakni semangat membela wong cilik. Kita ngampung setiap hari untuk mendengar suara mereka. Melihat kenyataan hidup mereka dan membantu menyemangati mereka. Bila nanti saya menjadi wali kota kita akan kerja lebih banyak untuk mereka," ungkap Azizah kepada awak media.

Bahkan, Azizah menyebut visi yang diusungnya yakni Pemerataan Kemajuan untuk Kesejahteraan (Permata) Tangsel terilhami oleh Trisaktinya Bung Karno. Azizah merumuskan Trisakti melalui Permata Tangsel dengan tiga kata kunci: pemerataan, kemajuan, dan kesejahteraan.

"Bung Karno mengatakan kita harus berdaulat dibidang politik, sebagai kalimat sakti pertamanya. Saya terjemahkan bahwa rakyat berdaulat adalah rakyat yang secara  politik memiliki akses yang sama terhadap sumberdaya. Karena itu saya gagasan tersebut saya terjemahkan sebagai konsep "pemerataan"," terangnya.

Kemudian, lanjut Azizah, kalimat sakti kedua berbunyi "berdiri di atas kaki sendiri (berdikari)". Bagi dia, kalimat sakti ini merupakan prinsip dalam bidang pengembangan ekonomi Indonesia. 

"Di zaman digital ini kita jangan hanya menjadi konsumen produk luar. Kita harus menjadi pemain yang produktif. Kota Tangsel akan dikembangkan menjadi kota yang berkemajuan, namun tetap kokoh berdiri di kaki sendiri. Karenanya saya berkomitmen untuk terus menyiapkan SDM lokal yang mumpuni dan kompetitif dalam bidang digital guna menyongsong masa depan Tangsel sebagai klaster ekonomi digital, yang mampu memberdayakan warga lokal sebanyak-banyaknya," jelasnya.

Sementara, pada kalimat sakti ketiga yaitu "berkepribadian dibidang  kebudayaan". Azizah menekankan kebudayaan harus menjadi salah satu pondasi membangun Tangsel. Indikator suatu masyarakat berbudaya, maka mereka harus sejahtera. Untuk bisa sejahtera masyarakatnya harus mampu menjaga keseimbangan sumberdaya. Karena budaya merupakan hasil interaksi antara manusia dengan alam raya dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

Karena itu rumusan berkepribadian dalam kebudayaan di Tangsel  saya lebih tekankan melalui gagasan "kesejateraan". Singkatnya kebudayaan itu harus mensejahterakan pendukungnya", terang Azizah.

Bersama PDI Perjuangan, Azizah yakin Permata Tangsel akan semakin berkaliau untuk meraih mimpinya mewujudkan Tangsel menjadi kota berkelas dunia sebagaimana mimpi Bung Karno yang ingin menjadikan Indonesia sebagai mercusuar dunia.

"Karena itu gagasan  Pemerataan Kemajuan  untuk Kesejahteraan yang saya inisiasi dalam visi Permata Tangsel sesungguhnya merupakan terjemahan bebas saya tentang semangat Trisakti Bung Karno untuk Kota Tangsel ke depan," pungkasnya.(RMI/HRU)