TANGERANGNEWS.com—Berbagai cara dilakukan para pengajar untuk memotivasi anak didiknya rajin belajar.
Seperti Yahya Eduward Hendrawan. Ustaz yang merupakan warga RT8/4, Kelurahan Sudimara Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ini rela menjadi badut untuk menstimulus anak-anak rajin belajar.
Pria penceramah ini kesehariannya mengajar anak-anak mengaji di Yayasan Panti Asuhan Darussalam An'nur, kawasan Pinang, Kota Tangerang. Alasannya mengajar sambil berkostum badut tak lain untuk memotivasi anak didiknya.
"Saya begini untuk menghibur sekaligus mengajarkan. Persepsi orang umumnya badut itu hanya menghibur dan materi. Tapi kalau saya enggak. Ada akhlak yang saya tanamkan kepada anak-anak supaya teringat di memorinya," ujar dia kepada TangerangNews, Kamis (6/2/2020).
Berdakwah dan mengajar ngaji sambil berkostum badut sudah dilakukan Yahya selama 10 tahun. Yahya mengatakan, awalnya keluarga tak terima bila ia membuka jasa 'Badut Syariah'.
Namun, kata Yahya, karena pemahaman yang diberikan dan ingin menjadi pembeda dari yang lain, akhirnya keluarga menyetujuinya.
#GOOGLE_ADS#
"Sekarang saya ini mirip Haji Rhoma Irama. Kalau dia berdakwah melalui dangdut, tapi saya berdakwah berkostum badut," ungkapnya.
Yahya saat ini memiliki dua anak. Salah satu anaknya, Mirza berusia 3,5 tahun, kerap ikut Yahya mengajar ngaji. Uniknya, Mirza juga turut dipersolek menjadi badut disaat mendampingi ayahnya. Ketika berkostum, Mirza disebut Bacil 'Badut Cilik'.
"Kalau Bacil memang dia ngaji di sini. Kalau saya berkostum badut, dia ikutan. Jadi, saya ngajak Bacil ini kalau ngajar di yayasan dia mengaji. Sambil memotivasi anak-anak yang takut jadi enggak takut," tuturnya.
Dalam berdakwah, Yahya menekankan pesan-pesan tentang akhlak kepada anak-anak didiknya. Akhlak, kata dia, harus ditanamkan sejak dini.
Yahya mengaku mengajar tak serta-merta mencari materi. Bahkan saat ini, Yahya setiap Jumat bersama komunitas badut tengah gencar melaksanakan program Gemar Membaca, dengan berkeliling ke kampung-kampung di kawasan Sudimara.
Yahya menyebut, belum ada dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang ihwal program ini. Padahal Pemkot juga saat ini sedang gencar-gencarnya membentuk kampung tematik.
"Saya juga sekarang lagi berupaya membangun Kampung Iqra. Doakan semoga terealisasi," ucapnya.
Untuk profesi badut, Yahya mengaku kerap memenuhi panggilan untuk memghibur dan mengajar di sejumlah daerah dalam Badut Syariah. Sekali memenuhi undangan, Yahya kerap dibayar Rp500 ribu.
"Alhamdulillah, untuk rezeki saya seperti ini selalu dilancarkan. Selain memenuhi undangan acara ulang tahun, saya juga ahli mendekorasi acara. Semoga jalan saya selalu dimudahkan," pungkasnya. (RAZ/RAC)