TangerangNews.com

Kerap Minta Uang, SDN Karawaci Polisikan Wartawan Gadungan

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 21 Februari 2020 | 14:02 | Dibaca : 1375


Kepala SDN 2 Karawaci Dedeh Deniati saat diwawancarai awak media ihwal kasus wartawan memalak di Gedung Juang TMP Taruna, Kota Tangerang, Jumat (21/2/2020). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com–Kepala SDN 2 Karawaci Dedeh Deniati mengatakan, pihaknya telah melaporkan wartawan gadungan bernama Yosep ke Polres Metro Tangerang Kota. Pelaporan dilakukan pada Kamis (20/2/2020) malam.

“Sudah. Atas arahan dari atasan kami, sudah dilaporkan,” ujarnya saat ditemui di Gedung Juang TMP Taruna, Kota Tangerang, Jumat (21/2/2020).

Menurutnya, wartawan gadungan itu dilaporkan karena ulahnya sangat meresahkan. Ia menyebut, Yosep sering mendatangi SDN 2 Karawaci untuk meminta uang.

 “Sudah (sering ke sekolah) sejak tahun 2015. Kalau belum dikasih (uang), dia (Yosep) belum pergi. Jadi, dia datang ujung-ujungnya minta uang,” ungkap Dedeh.

#GOOGLE_ADS#

Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Tangerang Buceu Gartina menuturkan, Pemerintah Kota Tangerang memberikan pendampingan atau bantuan hukum dalam kasus pelaporan SDN 2 Karawaci terhadap oknum wartawan tersebut.

“Ya, tetap kami dampingi dari pemkot melalui bagian hukum. Jadi pihak sekolah melaporkan, kami yang dampingi,” tuturnya.

Ia juga menambahkan, Pemerintah Kota Tangerang saat ini mengantisipasi kehadiran oknum atau masyarakat yang mengaku-ngaku sebagai wartawan, yang melakukan aksi pemalakan atau tidak sesuai kode etik jurnalistik.

“Sudah disampaikan kepada kepala-kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bahwa bila ada permasalahan jurnalistik bisa dilaporkan ke kami,” pungkasnya.

Sebelumnya, video aksi Yosep yang meminta uang sambil mencak-mencak di hadapan para guru dan siswa pada Selasa (18/2/2020) di SDN 2 Karawaci viral di media sosial.

Pria berambut gondrong tersebut lalu diamankan petugas Satpol PP. Namun, saat berada di kantor Satpol PP, pria itu dijemput rekan sejawatnya. Mereka diduga kabur ketika hendak dibawa ke kantor polisi. (RAZ/RAC)