TangerangNews.com

7 Anggota Pramuka Tewas Saat Susur Sungai di Sleman

Mohamad Romli | Sabtu, 22 Februari 2020 | 10:16 | Dibaca : 812


Ilustrasi tenggelam. (tangerangnews / merdeka)


 

TANGERANGNEWS.com-Tujuh anggota Pramuka SMPN 1 Turi dikabarkan tewas setelah tenggelam terseret arus di sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, Jumat (21/2/2020).

Korban hanyut saat melakukan susur sungai bersama 250 siswa kelas 7 dan 8 lainnya sekitar pukul 15.20 WIB.

Ketujuh korban tersebut Nur Azizah, Latifah Zulfa, Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Khoirun Nissa, Evita Putri Larasati dan Vanesha Dida. Petugas juga masih mencari tiga korban lainnya.

Selain korban tewas, beberapa pelajar lainnya juga ada yang mengalami luka-luka. Dua orang harus rawat inap di Puskesmas Turi dan 21 rawat jalan.

Atas tragedi tersebut, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyatakan duka yang mendalam karena jatuhnya korban anggota Pramuka Penggalang yang berpangkalan di Gerakan Pramuka Gugus Depan 15045 – 15046, SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman tersebut.

"Atas peristiwa tersebut Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan ini menyatakan duka cita dan bela sungkawa yang mendalam. Selain itu juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penanganan dan pertolongan korban," kata Guritno,

#GOOGLE_ADS#

Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka dalam keterangan tertulisnya yang diterima TangerangNews, Sabtu (22/2/2020).

Kwartir Nasional juga melalui Komisi Pengabdian Masyarakat terus melakukan koordinasi dengan tim di lapangan untuk mengetahui kabar terkini mengenai peristiwa tersebut.

"Siapapun tentu tidak menghendaki tragedi tersebut terjadi. Namun demikian, sebagai bahan pembelajaran. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sekali lagi mengimbau kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka khususnya kakak-kakak pembina agar menerapkan pengetahuanmanajemen risiko dan bijaksana dalam memberikan kegiatan kepada peserta didiknya," terangnya.

Di samping itu, pembina di gugus depan juga diimbau selalu mempertimbangkan berbagai hal dan mengutamakan keselamatan semua peserta kegiatan seperti tertuang dalam SK Kwarnas No.227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka.

Sebagai organisasi modern dan bertanggungjawab dalam mendidik dan membina kaum muda Indonesia, lanjut Guritno, Gerakan Pramuka memiliki komitmen untuk mengelola resiko sebagai upaya untuk mencapai tujuan, serta memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program dan penyediaan pelayanan.(RMI/HRU)