TangerangNews.com

Ketua Kwarnas Ingatkan Pedoman Manajemen Risiko Jadi Acuan Utama Kegiatan Kepramukaan

Mohamad Romli | Rabu, 26 Februari 2020 | 19:25 | Dibaca : 1149


Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso membuka kegiatan Training Of Trainers (TOT) Pusdiklatnas 2020, di Aula Sarbini, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Rabu (26/2/2020). (Istimewa / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso mengharapkan para Pelatih/Pembina Pramuka dapat membantu menyebarluaskan informasi yang benar mengenai Peraturan Mendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang pelaksanaan ekstrakurikuler wajib kepramukaan di sekolah-sekolah. 

Hal tersebut disampaikan Budi saat membuka Training Of Trainers (TOT) Pusdiklatnas 2020, di Aula Sarbini, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

"Para kepala sekolah dan guru juga harus tahu batasan-batasan dalam memberikan pendidikan kepramukaan, sesuai dengan sistem blok, aktualisasi, atau regular, sebagaimana tertera dalam Permendikbud tersebut," ujar Budi dalam keterangan resmi yang diterima TangerangNews

Lebih lanjut ia juga meminta para Pelatih/Pembina Pramuka untuk terus menyosialisasikan aturan-aturan dalam Gerakan Pramuka, mulai dari SK Kwarnas No. 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan, termasuk tentang keberadaan para Pembina Pramuka sebagai tenaga pendidik, sampai aturan dan cara merekrut Pembina serta kursus-kursus untuk Pembina Pramuka.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso membuka kegiatan Training Of Trainers (TOT) Pusdiklatnas 2020, di Aula Sarbini, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

#GOOGLE_ADS#

Tak kalah pentingnya, Budi juga mengharapkan agar Pelatih/Pembina Pramuka dapat terus menyosialisasikan SK Kwarnas No. 227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Resiko dalarn Gerakan Pramuka. 

"Dalam kegiatan apa pun dan di mana pun, keselamatan peserta harus menjadi yang utama. Perencanaan yang matang. penggunaan peratatan sesuai prosedur, dan berbagai hal lain dibutuhkan untuk menjadikan kegiatan kepramukaan," pungkasnya. (RMI/RAC)