TangerangNews.com

Airin Sambut Aktivis Intelektual Ciputat

| Selasa, 27 Juli 2010 | 18:09 | Dibaca : 13779


Airin Rachmi Diany (tangerangnews / icha)


TANGERANGNEWS-Menyambut Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) November mendatang, banyak elemen masyarakat yang mulai aktif mendorong terwujudnya pesta demokrasi yang bersih dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi.
 
Banyak cara mereka lakukan, salah satunya adalah mendirikan organisasi sebagai ruang dialog dan gerakan, seperti yang dilakukan oleh para aktivis dan intelektual Ciputat.
 
Nama intelektual Ciputat sudah tidak asing lagi dalam publik nasional. Kiprahnya dalam dinamika politik dan intelektual tidak diragukan lagi. Sebut saja misalnya Prof Komaruddin Hidayat, Saiful Mujani, Sugeng Hidayat, Ihsan Ali Fauzi, Burhanuddin Muhtadi, Ray Rangkuti dan masih banyak lagi. Mereka mendirikan Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS) yang akan mengadakan Kongres Pemilih Tangerang Selatan pada tanggal 1 Agustus di Situ Gintung. 
 
Tokoh pengagas JPTS Saiful Mujani mengatakan, gerakan ini merupakan eksperimen yang dimaksudkan menciptakan pemilu bersih dengan pemilih cerdas. Selain itu, Saiful mengaku, gerakan ini juga wujud partisipasi dia yang masih punya sentiment daerah sangat kuat. “Sentimen kepemilikan Banten sangat kuat bagi saya, karena lahir dan besar di Banten. Sehingga gerakan JPTS ini merupakan eksperimen yang total bagi saya.” Ujar Saiful Mujani, peneliti Senior LSI ini.
 
Senada dengan Saiful, Ray Rangkuti yang juga penggagas mengatakan, gerakan ini sangat luas dan menyeluruh dan ada di tiap kecamatan kota Tangerang Selatan (Tangsel). JPTS nantinya akan menjadi sebuah gerakan yang akan memantau jalannya Pemilukada Tangsel agar berjalan demokratis dan damai. ”Saya berharap JPTS menjadi gerakan moral, yang akan memantau dan menjadi gerakan rakyat yang kuat untuk mendampingi proses demokrasi di Tangsel”, jelas kordinator Lingkar Madani ini berapa waktu lalu di Syahida Inn (11/7).
 
Ray menegaskan, sampai saat ini JPTS belum mengusung salah satu calon Wali Kota. Hal ini dikarenakan tujuan utama JPTS sendiri adalah untuk membangun partisipasi warga dari proses perencanaan, pembentukan, pengelolaan, pembiayaan dan eksekusi keputusan gerakan pemilih cerdas untuk mengusung dan memenangkan calon walikota yang bersih dan kompeten. ”Sampai saat ini saya tegaskan, bahwa JPTS belum menolak atau mencalonkan wali kota manapun. Tapi tentu JPTS tetap mengusung visi moral gerakan pemilih untuk walikota yang bersih dan kompeten,” ujar Ray.
 
Sementara itu, akivis sosial yang juga calon walikota Tangsel Hj Airin Rachmi Diany menyambut positif gerakan tersebut. Menurutnya, kemunculan organisasi ini merupakan suatu bentuk partisipasi warga dan masyarakat Tangsel dalam menghadapi Pemilukada. “Saya sangat menyambut baik dengan semakin banyaknya  jaringan, ormas, dan lembaga yang terbentuk untuk mengawal Pemilukada Tangsel, asalkan tidak tergelincir pada partisipasi politik yang parsial saja” ungkap peraih magister hukum Universitas Padjajaran ini.
 
Ia menambahkan dalam melakukan penataan di Kota Tangsel memerlukan partisipasi aktif warga dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan yang ada. Hal ini agar seluruh fungsi pelayanan publik dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Dalam melakukan penataan Kota Tangsel, diperlukan partisipasi aktif warga dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, saya mengajak kepada semua warga Tangsel  bersama-sama melakukan penataan di Kota Tangsel agar fungsi pelayanan publik dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandas Airin.(Adv/deddy)