TangerangNews.com

HIDAYAT NUR WAHID BISA CAPRES

| Sabtu, 4 April 2009 | 18:40 | Dibaca : 339

TANGERANGNEWS.COM-Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring terkejut dengan melihat adanya spanduk yang di pasang simpatisan partai tersebut di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan hari ini. Pasalnya pada spanduk itu tertulis, SBY menjadi capresnya sedangkan wapresnya HNW. “Kata siapa itu pak Hidayat Nur Wahid akan menjadi wapresnya, tidak benar itu yang benar adalah menjadi presidennya,” ucap Tifatul dihadapan ribuan massa PKS yang memadati seluruh lapangan Cilenggang. Dirinya mengatakan, belum ada keputusan dari dewa syura jika Hdidayat Nur Wahid yang kini mejabat sebagai Ketua MPR akan mendampingi SBY sebagai wapres. “Belum ada keputusannya,” ucapnya. Hidayat juga menyinggung soal bencana jebolnya tanggul Situ Gintung.yang terjadi pada Jumat (27/03) lalu di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Menurutnya, jika PKS menang makan tidak ada yang namanya Kementrian Lingkungan Hidup. “Seharusnya alam diperlakukan istimewa dan Kementrian Lingkungan Hidup jika PKS menang akan menjadi Departemen Lingkungan Hidup,” ucapnya. Selain itu Tifatul juga menerangkan, selain akan merubah Kementrian Hidup menjadi departemen, PKS akan mengusulkan ada Menteri Anak. Dirinya beralasan, anak-anak di Indonesia belum diperhatikan. “Masak tenaga kerja ada menterinya, anak-anak tidak ada,” katanya. Sementara itu, Hidayat Nur Wahid menjelaskan pernyataan Tifatul Sembiring yang menyatakan dirinya akan maju sebagai capres juga belum diputuskan dewan syura.”Kalau menurut saya, saat ini terlalu dini jika kita berbicara siapa presiden dan siapa wakil presiden yang akan didukung PKS. Yang terpenting adalah bagaimana mensukseskan pemilu saat ini,” kilahnya. Menurutnya, masyarakat jangan sampai terlena dengan capres dan cawapres. Sebab, sebelum melangkah ke sana yang perlu dipilih masyarakat adalah wakil rakyat. “Saya khawatir jika masyarakat disuguhkan capres dan cawapres mereka lupa akan wakilnya. Padahal legislatif itu yang penting,” jelasnya. (den)