TangerangNews.com

Milad ke-10, BNI Syariah Tangerang Bagikan Suvenir ke Ojol & Nasabah

Rangga Agung Zuliansyah | Sabtu, 20 Juni 2020 | 19:41 | Dibaca : 1275


Branch Manager BNI Syariah Kantor Cabang Tangerang Irvan Satya memberikan suvenir kepada pengemudi ojek online dalam rangka milad ke-10 BNI, Sabtu (20/6/2020). (TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)


 

TANGERANGNEWS.com-Dalam rangka memperingati hari jadi atau milad ke-10, BNI Syariah Tangerang membagikan suvenir kepada ojek online (ojol), nasabah dan juga masyarakat sebagai bentuk apresiasi.

Branch Manager BNI Syariah Kantor Cabang Tangerang Irvan Satya mengatakan di dalam sovenir tersebut terdapat imbauan untuk menjalani new normal dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kita satu dekade berkhasanah milad ke-10. Ada beberapa kegiatan. Kita memberikan apresiasi kepada nasabah, masyarakat sekitar dan nasabah loyal," terang Irvan di kantornya, Sabtu (20/6/2020). 

Untuk pelayanan masa transisi new normal, pihaknya mengutamakan digitalisasi. Jadi nasabah diimbau untuk bertransaksi secara online. 

#GOOGLE_ADS#

Namun, transaksi secara tatap muka pun tetap berjalan dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti dicek suhu tubuh, cuci tangan, menggunakan hand sanitizer dan jarak menunggu antrean satu meter.

"Jadi kita sampaikan juga kepada masyarakat atau nasabah, kalau transaksi secara digitalisasi atau tanpa tatap muka itu cenderung bisa menjaga diri kita masing-masing," kata Irvan.

Saat ini pun untuk membuka rekening tabungan bisa secara online, apalagi bertransaksi kepada nasabah, pemindah buku, transfer uang dan transaksi lainnya.

"Kita upayakan itu kepada nasabah, untuk pengambilan uang tunai disediakan beberapa outlet ATM di kantor-kantor cabang dan selalu standby," tutur Irvan

Sehingga, dengan pola protokol kesehatan tersebut, diharapkan penularan virus COVID-19 melalui droplet bisa dan kebutuhan masyarakat atas layanan perbankan terpenuhi.

"Antusias nasabah dengan digitalisasi pun sangat bagus, karena mereka juga sadar kondisi pandemi sekarang setelah PSBB. Kita berupaya menyesuaikan diri dengan masa transisi new normal," ujarn Irvan. 

Irvan menambahkan dalam masa transisi new normal, transaksi digitalisasi pun melonjak. Masyarakat lebih memilih transaksi di rumah saja untuk mengurangi penularan.

"Masyarakat juga mungkin lihat mereka cenderung lebih banyak di rumah. Yang otomatis itu tingkat pengeluaran mereka menurun. Lebih mudah juga untuk bertransaksi secara digital," pungkasnya.