TANGERANGNEWS-Jumlah resmi korban yang tewas dalam musibah jebolnya tanggul Situ Gintung dipastikan hanya 90 orang, jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah yang sebelumnya dipublikasi mencapai 100 orang. Dari 90 jiwa yang tewas, 87 teridentifikasi dan tiga orang belum teridentifikasi. Ketua Tim Identifikasi Korban Bencana Alam Kombes Pol Agus Prayitno mengatakan, bahwa kejadian jebolnya tanggul Situ Gintung, di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Jumat (27/03) sekitar pukul 05.00 WIB merupakan kejadian open distarter atau bencana terbuka. Artinya, kata dia, tidak ada mengatahui dengan pasti siapa yang berada di lokasi kejadian pada saat bencana terjadi. “Jadi di sini berbeda dengan peristiwa seperti jatuhnya pesawat. Kalau peristiwa di Posko Pelayanan Terpadu Wisma Kerta Mukti I, Ciputat Timur, Kota Tangsel. Akibat kejadian yang berada diarea terbuka, lanjutnya, maka berdampak kepada jumlah korban yang simpang siur karena korban yang hilang dapat dilaporkan lebih dari satu orang. “Jadi kami tegaskan hanya 90 orang, bukan 100 orang. Jumlah 90 orang ini bisa bertambah jika nanti ada jenazah lagi yang ditemukan,” terang Agus yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya. Didapatinya jumlah warga yang tewas mencapai 90 orang itu, kata dia, berdasarkan pendataan serta setelah dilakukan cross chek ke berbagai sumber termasuk disetiap posko diseluruh instansi terkait. “Bahkan kepada petugas pemakaman,” jelasnya. Agus menjelaskan, berkurangnya jumlah korban yang tewas karena didapati 10 nama yang ganda. Jadi, kata dia, ada satu jenazah menjadi tiga nama. “Misalnya, nama saya Agus, yang lapor kakak saya, istri saya dan anak saya. Padahal hanya satu jenazah,” tukasnya. Dari 90 jiwa yang tewas tersebut, tiga yang belum teridentifikasi adalah satu anak perempuan yang diperkirakan berumur sekitar 2-5 tahun, satu lagi jenazah perempuan yang diperkirakan berusia 20-35 tahun dan jari jemari milik seorang pria dewasa. (adin)