TANGERANGNEWS.com-Limbah nikel dan baja mulai dimanfaatkan sebagai material pondasi bawah pengganti batu untuk pembangunan jalan di Cilegon. Limbah yang biasa disebut slag itu dinilai lebih efisien ketimbang batu alam.
Penggunaan limbah nikel dan baja dinilai lebih efisien karena punya daya tekan hingga 20 perseb. Dengan begitu, efisiensi dari segi anggaran akan terjadi jika kedua jenis limbah itu digunakan untuk pembangunan jalan.
"Jadi kalau memang ini bisa jadi satu bahan mengefisienkan pembangunan dan sebagainya, biaya terutama saya kira pemerintah kota menyambut baik kegiatan ini," kata Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi seusai penandatanganan kesepakatan penggunaan slag PT Krakatau Posco di Cilegon, Kamis (16/7/2020).
Kerja sama pemanfaatan slag nikel sudah dilakukan pemerintah dengan PT Growth Java Industri pada November 2019 lalu. Pemerimtah menggandeng PT Krakatau Posco terkait pemanfaatan slag baja.
#GOOGLE_ADS#
"Kita tidak hanya dengan baja dalam hal ini, kita juga (kerja sama) dengan Growth Java Industry mereka kan memproduksi juga slag nikel, di sana sudah menggunung kan, memang pemerintah membuka untuk bisa dimanfaatkan limbah-limbah itu untuk menjadi salah satu agregat infrastruktur," kata dia.
Kebijakan penggunaan limbah sebagai material jalan dinilai bisa mengurangi subtitusi impor dan memanfaatkan produk lokal. Rencananya, slag nikel dan baja akan dimanfaatkan untuk pembangunan Jalan Lingkar Utara.
"Tentu kan kebijakan pemerintah itu harus mengurangi subsitusi impor salah satunya kan, kemudian local content. Jadi kalau memang ini bisa jadi satu bahan mengefisienkan pembangunan dan sebagainya, biaya terutama saya kira pemerintah kota menyambut baik kegiatan ini," ujarnya. (RMI/RAC)