TangerangNews.com

Survei Pilkada Tangsel, KPN : Golput Menang Telak

Rachman Deniansyah | Rabu, 5 Agustus 2020 | 20:10 | Dibaca : 889


Direktur eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul saat memaparkan hasil surveinya pada Pilkada Tangsel. (TangerangNews.com / Rachman Deniansyah)


 

TANGERANGNEWS.com-Lembaga Kajian Politik Nasional (KPN) merilis hasil survei terhadap perilaku pemilih pada Pilkada Tangsel 2020. Hasilnya, 55 persen dari 440 responden memilih  tidak memberikan hak suaranya (golput).

Direktur eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, dalam pemaparan hasil survei berjudul 'Pertarungan Para Dinasti, Siapa Laku?' mengatakan, hasil survei tersebut menjadi tantangan bagi KPU Kota Tangsel maupun para kandidat yang berkontestasi.

#GOOGLE_ADS#

"Ini menjadi PR (pekerjaan rumah0) besar bagi Komisi Pemilihan Umum atau KPU Tangsel bagaimana bisa menerapkan sistem pemungutan suara yang berbasis protokoler COVID-9, dan meyakinkan para pemilih untuk datang ke TPS," ungkap Adib yang menambahkan alasan tertinggi pemilih golput, kata dia, karena takut terpapar virus Corona (30,7 persen).

Tingginya angka golput, berdasarkan Survei yang dilakukan pada 17-24 Juli itu dengan 440 responden, tingkat kepercayaan 95%  dan samping error 4,8% itu, akan berdampak pada raihan suara tiga kandidat.

Diketahui, tiga pasang bakal calon telah mencuat ke publik, mereka adalah Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan, Muhammad-Rahayu Saraswati, Siti Nur Azizah-Ruhamaben.

#GOOGLE_ADS#

Dalam survei tersebut, ketika responden tidak dihadapkan dengan golput , Benyamin Davnie memperoleh elektabilitas tertinggi dengan 32,9%. Disusul oleh Muhammad 25%, dan Siti Nur Azizah 21,5%. Diposisi Wakil, yang memperoleh peringkat tertinggi adalah Ruhamaben dengan 6,5%, disusul Pilar Saga Ichsan 4,6%, dan kemudian Rahayu Saraswati 1,2%.

"Kita membuat simulasi pemilihan yang menghadapkan para calon dengan golput dan tanpa golput. Hal ini guna menunjukan siapa calon yang diuntungkan atau dirugikan dengan tinggi atau rendahnya angka golput tersebut," papar Adib.

Ketika menampilkan hasil survei yang disandingkan dengan golput, hasilnya mengejutkan bahwa golput menempati posisi 55%. Untuk para calon, Benyamin Davnie masih berada diperingkat pertama dengan 14,3%, diperingkat kedua justru ada Siti Nur Azizah dengan 11,6%, Muhammad tergeser ke peringkat ketiga dengan 9,5%, disusul Ruhamaben 3,6%, Pilar Saga Ichsan 2,7%, dan terakhir Rahayu Saraswati 0,45%.

#GOOGLE_ADS#

"Ini harus menjadi perhatian bersama, bahwa angka golput bisa mencapai 55%. Maka kami katakan bahwa pemenang Pilkada dalam survei kami dalam kurun waktu ini adalah golput. Ini meningkat sekitar 10% dari pilkada sebelumnya yang sekira 44,9%," papar Adib.

Terkait dengan persandingan para calon dengan golput, hasil survei menunjukan ketika angka golput tinggi maka pasangan Siti Nur Azizah dan Ruhamaben yang diuntungkan. Namun jika angka golput dapat ditekan rendah maka pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan yang diuntungkan karena memperbesar persentase kemenangan, walaupun mereka tetap unggul pada tingkat golput yang tinggi.

#GOOGLE_ADS#

"Ini menunjukan bahwa Benyamin Davnie berkepentingan memperkecil angka golput untuk memperbesar peluang menangnya. Namun sebaliknya Siti Nur Azizah berkepentingan memperbesar angka golput guna meningkatkan peluang kemenangannya. Ini menjadi tolak ukur kita dalam melihat pola-pola kampanye para calon-calon ini nantinya," jelas Adib.

Melihat munculnya anak dan sanak keluarga tokoh-tokoh besar, hasil survei yang menunjukan kecilnya elektebilitas Rahayu Saraswati dibanding calon lainnya, menunjukan bahwa pemilih di Tangsel merupakan pemilih rasional yang menitik beratkan pilihannya pada calon yang dikenal dalam lingkup harian mereka.

"Persentase terkecil saat ini Rahayu Saraswati, karena mungkin secara figur tidak dikenal oleh masyarakat Tangsel. Kalau sisi Muhammad kita lihat cukup bagus, jadi tinggal Saraswati yang perlu kerja ekstra keras untuk mengimbanginya," pungkasnya.(RMI/HRU)