TangerangNews.com

September, Pengembang Hong Kong Garap Perumahan di Tangerang

Redaksi | Rabu, 26 Agustus 2020 | 18:51 | Dibaca : 8159


Ilustrasi Properti. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Tangerang menjadi kawasan yang terus menarik minat pengembang property asal Hong Kong berinvestasi. Setelah Hong Kong Land yang menggarap kawasan Tangerang dengan proyek Nava Park bersama Sinarmas Land, kini giliran New Yi-Ho Holding Group Co. Ltd.

Pengembang yang berbasis di Hong Kong, Cina melalui anak usahanya PT Yiho Jakarta Real Estate Development, berencana masuk pasar Tangerang dengan merilis Sentosa Park. 

September 2020 ini,  di atas lahan seluas 2.600 hektar, proyek perumahan Tangerang New City, Tangerang, seluas 2.600 hektar ini, bakal diluncurkan.

CEO Yiho Jakarta Real Estate Development Richard Oh menuturkan, Sentosa Park mencakup rumah dua lantai dengan harga termurah mulai dari Rp700 jutaan.

 "Proyek perdana kami di Indonesia ini akan meramaikan pasar mulai September 2020 mendatang," ujar Richard, Minggu (23/8/2020) dikutip dari Kompas.com.

Potensi property di Indonesia yang akan terus berkembang, kata Richard, karena Indonesia merupakan satu di antara lima negara dengan kekuatan gross domestic product (GDP) setelah Amerika Serikat, China, India, dan Jepang. 

#GOOGLE_ADS#

Hal ini juga ditopang jumlah penduduk yang mencapai 185,2 juta jiwa, dengan usia produktif 15 tahun sampai 65 tahun.

"Dua faktor ini meyakinkan kami bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia,” imbuh dia.

Segmen pasar usia produktif ini yang dibidik sebagai konsumen potensial Sentosa Park. Terlebih, rasio kredit pemilikan rumah (KPR) Indonesia dengan negara tetangga di Asia Tenggara, masih timpang, yakni 2,85 persen terhadap Produk Domestik Brutto (PDB).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, rasio KPR di Indonesia jauh di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand yang masing-masing mencapai 46,8 persen, 38,8 persen, dan 22,6 persen.

Itu sebabnya, New Yi-Ho Group memperlebar sayap bisnisnya ke sejumlah negara Asia seperti Malaysia, Jepang, Laos, dan Indonesia.

“Sektor properti biasanya mengalami siklus setiap 10 tahun sekali, dan selama lima tahun ke belakang, sektor ini mengalami kondisi yang kurang menguntungkan sehingga kami optimistis selama lima tahun ke depan kondisinya akan menjadi lebih baik," papar Richard.

Kehadiran New Yi-Ho Group menambah panjang daftar pengembang Hong Kong dan atau China yang berebut cuan di Indonesia.

Selain Hong Kong Land, terdapat nama-nama macam China Sonangol Land, Kingland Group, CCCG, Shenzen Yantian Port Group Co Ltd, Country Garden Holdings Co Ltd, Wuzhou Investment Group, dan Datzo Investama Group.

Mereka mengembangkan apartemen, ruko, perumahan, dan perkantoran yang tersebar di Jadebotabek. (RMI/RAC)