TangerangNews.com

Misteri Kematian Elisa Lam, Tewas di Tangki Air Hotel Setelah Ketakutan

Redaksi | Selasa, 22 September 2020 | 15:59 | Dibaca : 9035


Elisa Lam siswa Kanada berusia 21 tahun. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Kematian Elisa Lam, siswa Kanada berusia 21 tahun, hingga kini masih menjadi misteri. Sejak 7 tahun berlalu, pada 19 Februari 2013, kasus itu memberi tanda tanya besar bagaimana jasadnya bisa ditemukan mengambang dalam keadaan telanjang di sebuah tangki air di atap The Cecil Hotel, Los Angeles, Amerika Serikat.

Elisa yang diduga memiliki bipolar ini telah tinggal di hotel selama dua minggu dari sejak dia ditemukan.  Dia check-in ke hotel pada 26 Januari, setelah bepergian dari tempat dia belajar di British Columbia, Kanada, ke Santa Cruz. Pada 31 Januari, Elisa berhenti menggunakan teleponnya.

Sosok Elisa terakhir terlihat dari rekaman CCTV hotel pada 1 Februari. Elisa sempat berperilaku aneh di lift hotel. Berdasarkan rekaman video, dia tampak bersembunyi dari seseorang atau sesuatu.

Namun, tidak ada informasi lain tentang gerakan terakhirnya, termasuk bagaimana dia naik ke atap dan ke dalam tangki air.

Tetapi dalam episode HLN's Real Life Nightmare tahun 2019, seorang mantan detektif LAPD mengungkapkan dari hasil penyelidikan TKP, anjing pelacak mencium aroma Elisa di jendela yang mengarah ke pintu darurat di dalam gedung.

Dalam sebuah klip yang dibagikan secara eksklusif dengan DailyMail.com, pensiunan detektif pembunuhan LAPD, Greg Kading mengatakan kebanyakan orang tidak tahu bahwa ada peringatan.

"Anjing itu memang menyusuri lorong dan menyiagakan jendela, dan jendela itu mengarah langsung ke pintu darurat."

#GOOGLE_ADS#

Namun begitu di luar, anjing itu kehilangan aroma. "Setidaknya ada indikasi awal bahwa dia (Elisa) telah pergi ke koridor dan keluar jendela ini, ke pintu darurat," tambahnya.

Kematian Elisa secara resmi diputuskan karena kecelakaan, tetapi bagaimana ia meninggal dan rinciannya tetap menjadi misteri. Tidak ada jejak alkohol atau obat-obatan terlarang dalam tubuhnya ketika dia meninggal. Keluarganya mengatakan Elisa minum obat untuk mengobati gangguan bipolarnya.

Pada 31 Januari, dia berhenti menggunakan teleponnya. Video pada 1 Februari adalah yang terakhir kali dia terlihat hidup. Rekaman itu menunjukkan Elisa memasuki lift, menatap tombol.

Pada awalnya, dia tampak tenang. Tiba-tiba, dia melirik ke depan dan melihat dari satu sisi ke sisi lain lorong. Elisa kemudian masuk kembali ke lift, lalu keluar lagi.

Dia memasuki lift lagi dan dengan panik mulai menekan tombol lalu keluar dan melambaikan tangannya di udara dengan aneh lalu berlari.

Cheryl Arutt, seorang psikolog forensik, mengatakan dalam episode baru Real Life Nightmare, Elisa terlihat bersembunyi dari seseorang.

"Dia sepertinya bersembunyi di sudut, berusaha membuat dirinya menjadi tanah kecil yang tak terlihat. Itu adalah salah satu momen yang agak aneh,” ujarnya.

Tidak jelas dengan siapa Elisa melakukan kontak, jika ada, ketika dia tinggal di sana. Keluarganya melaporkan dia hilang pada awal Februari, beberapa hari sebelum dia ditemukan.

Kematian Elisa terkuak setelah para tamu di hotel mulai mengeluh bahwa air di kamar mereka kotor dan berbau. Satu pasangan Inggris yang diwawancarai mengatakan air yang keluar dari keran hitam setiap kali mereka menyalakannya.

Setelah keluhan itu, seorang petugas pemeliharaan memeriksa tangki air, dan saat itulah mayat Elisa ditemukan. Apakah Elisa adalah korban dari pembunuhan masih belum ditentukan sejak 7 tahun peristiwa itu berlalu. (RMI/RAC)