TANGERANGNEWS.com-Masa libur panjang di tengah pandemi sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020 ini tampaknya tak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap meningkatnya jumlah penumpang bus luar kota.
Hal tersebut dikeluhkan Agung, 58, petugas PO Bus Sinar Jaya yang berada di Jalan Jakarta-Bogor, Ciputat, Tangsel, Rabu (28/10/2020).
Meski terdapat peningkatan jumlah penumpang di hari pertama libur panjang ini, Agung tetap menyebut bahwa jumlah tersebut masih tergolong sedikit.
#GOOGLE_ADS#
"Kenaikan sih ada, selama pandemi hari biasa paling hanya 10 sampai 15 orang. Sekarang naik jadi 20 sampai 25 penumpang. Sedangkan yang kosong masih setengahnya (kapasitas bus). Libur panjang tidak membawa pengaruh banyak, " ungkap Agung di loket busnya tersebut.
Sedangkan jika hari biasa tanpa adanya pandemi, Agung mampu melayani penumpang hingga stok armada busnya habis.
"Sebelum pandemi ramai. siang hari saja sudah full. Kita punya armada enam bus. Itu full semua, bahkan bisa menambahnya lagi," imbuhnya.
Padahal meski di tengah pandemi ini, PO Bus yang melayani perjalanan mulai dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur tersebut masih mematok harga normal.
Ia tak berani menaikkan harga tiket, sebab ia sadar perekonomian masyarakat sangat terdampak oleh adanya pandemi ini.
"Harga tiket justru diturunin, karena kita sadar masyarakat juga banyak yang susah ekonominya karena pandemi. Harga tiket, misalnya untuk ke Pekalongan saja itu hanya Rp113 ribu. Itu harga paling murah," tutur Agung.
"Ya ini dampak karena pandemi. Mewabahnya COVID-19 sangat berdampak bagi pengusaha PO Bus. Bukan hanya kita saja, tapi semuanya. Namun, kita tak dapat berbuat banyak. Jadi kita ikuti saja kebijakan pemerintah," pungkasnya.