TangerangNews.com

Perusahaan Amerika Batal Bersihkan Sampah Besar Muara Cisadane di Tanjung Burung Tangerang

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 5 Februari 2021 | 17:53 | Dibaca : 3948


Rombongan dari Restoring Integrity To The Ocean perusahaan yang peduli sampah dari Amerika bersama pelatih dan penerjun payung internasional, Naila Novaranti saat di Muara Kali Cisadane, Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang. (TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)


 

TANGERANGNEWS.com—Restoring Integrity To The Ocean sebagai perusahaan peduli sampah dari Amerika bersama pelatih dan penerjun payung internasional, Naila Novaranti mengumumkan membatalkan kembali jadwal pengerukan dan pembersihan sampah di Muara Kali Cisadane, Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang. 

 

Naila mengungkapkan,  sebelumnya pengerukan dan pembersihan sampah diagendakannya digelar pada 6 Februari 2021. Namun, diundur karena situasi pandemi COVID-19 yang belum juga mereda. 

 

Pengunduran jadwal juga dilakukan untuk mematangkan koordinasi ke berbagai pihak. 

 

Agar nantinya dalam aksi pengerjaan pengerukan sampah dapat berjalan lancar dan sesuai target secara bersama. 

#GOOGLE_ADS#

"Akhirnya kami memutuskan memundurkan kembali jadwal pembersihan sampah Muara Cisadane sampai Juni 2021 mendatang," ujar Naila Novaranti dalam jumpa pers di Kota Tangerang, Jumat (5/2/2021). 

Naila mengatakan, dengan pengunduran kali ini pihaknya berharap akan menjadikan rencana pembersihan sampah semakin terkoordinasi dengan baik dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah. 

 

"Ide-pembersihan ini disampaikan oleh perusahaan RIO. Semoga akan lebih baik dalam kesiapan secara personel yang jumlahnya ribuan. Kesiapan peralatan alat berat dan koordinasi dengan berbagai pihak lancar dengan  melibatkan dari unsur TNI, POLRI, Pemerintahan Kabupaten Tangerang sampai pusat dan masyarakat," jelasnya. 

 

Aksi pengerukan dan pembersihan sampah di Muara Kali Cisadane, kata Naila, memang tak mudah karena harus benar-benar memperhatikan faktor kondisi lokasi dan cuaca yang bisa berubah kapan pun yang bakal berdampak kepada situasi kondisi sampah di sana. 

 

"Seperti misalnya jika air laut mendadak pasang, sampah yang luasnya kurang lebih 3- 5 kilometer dan tebalnya 3 meter sudah seperti tanah, akan tertutupi air dan akan menyulitkan pengangkatan sampah ke alat berat. Itu juga yang kami pikirkan dengan matang," ungkap Naila.