TangerangNews.com
Kenaikan Arus Balik Bandara 11 %
| Minggu, 19 September 2010 | 17:46 | Dibaca : 4153
Tukang semir sepatu tertangkap petugas keamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (tangerangnews / dira)
TANGERANGNEWS-Kenaikan jumlah arus mudik melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta meningkat 11% jika dibandingkan dengan tahun 2009 lalu. Menurut Ketua Posko Lebaran Jaya Tahoma dari PT Angkasa Pura II mengatakan, pada tahun sebelumnya (2009) Bandara ini didatangi arus mudik sebanyak 1,7 juta jiwa. “Sedangkan saat ini jumlahnya meningkat yakni sekitar 2,1 juta jiwa. Sekitar 11 % lah naiknya,” katanya, hari ini.
Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah arus balik yang datang ke Bandara paling banyak berasal dari Medan, Yogyakarta dan Surabaya. Sedangkan dari penerbangan Internasional paling banyak dari Hongkong dan Singapore.
“Tetapi saya tidak dapat menginformasikan peris berapa jumlahnya karena harus dipisahkan terlebih dahulu, kami melihatnya dari grafik penerbangan yang datang dan extra flight,” katanya.
Lonjakan penumpang yang datang paling banyak datang pada H+5 lalu, yakni mencapai 992 penerbangan. Sedangkan jumlah penumpangnya mencapai 143.000 jiwa. “Sedangkan hari ini sampai dengan pukul 17.00 WIB hanya sekitar 97.000 penumpang dengan pergerakan pesawat 798 penerbangan,”katanya.
Sementara itu, selama bulan puasa hingga pasca lebaran, pihak PT Angkasa Pura II bersama Polres Bandara Internasional Soekarno-Hatta berhasil menangkap 864 pelanggar ketertiban seperti calo, pedagang asongan dan porter liar. “Razia dilakukan setiap hari untuk meminimalisir jumlah pelanggar ketertiban di Bandara, karena dapat menganggu calon penumpang. Setiap harinya kita bisa tangkap 30 orang,” ungkap staf Bagian Operasi (Bag ops) Polres Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ronald, Minggu (19/9).
Ronald menambahkan, sebanyak 80 petugas gabungan di terjunkan untuk melakukan penertiban serta mengawasi keberadaan calo dan porter liar. “Petugas disebar ke Terminal 1, 2 dan 3. Tidak hanya calo, kita juga menertibkan tukang semir sepatu, taksi non stiker, pemulung, peminta-minta dan joki taksi” katanya.
Selanjutnya, tambah Ronald, calo yang terjaring dikirim ke panti sosial Jakarta dan Tangerang untuk diberi pembinaan. “Kita tidak bisa menahannya, jadi calo yang tertangkap dikirim ke panti sosial,” terangnya. (dira/rangga)