TangerangNews.com

Reses di Tangsel, Yudi Serap Aspirasi Orangtua Inginkan Sekolah Kembali Normal

Rachman Deniansyah | Jumat, 5 Maret 2021 | 21:47 | Dibaca : 738


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Yudi Budi Wibowo saat reses di Kota Tangerang Selatan. (TangerangNews / Rachman Deniansyah)


 

TANGERANGNEWS.com-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Yudi Budi Wibowo memaksimalkan masa resesnya dengan menyerap seluruh aspirasi warga di daerah pilihnya, Kota Tangerang Selatan.

 

Dalam tugasnya tersebut, ia menyambangi tujuh Kecamatan yang tersebar di wilayah Tangsel. 

 

Kesempatan itu pun tak disia-siakan olehnya. Wakil rakyat dati Fraksi Gerindra tersebut menampung seluruh keluhan dan aduan yang datang dari masyarakat.

Yudi mengatakan, dalam setiap kunjungannya tersebut, banyak sekali keluhan yang diterimanya, terutama dari para orangtua.

 

Mereka, kata Yudi, sangat menginginkan anak-anaknya untuk kembali bersekolah dengan normal, yakni dengan sistem tatap muka. 

 

"Aspirasi didominasi oleh adanya harapan masyarakat untuk sekolah segera diaktifkan kembali," ujar Yudi, Jumat (5/3/2021). 

 

Selama pandemi ini, para orang tua mengaku telah merasa lelah dengan kegiatan belajar mengajar secara daring.

 

"Karena di sisi lain, banyak orang tua yang bekerja. Selain itu juga mereka mengeluh dengan urusan sulitnya paket kuota internet," paparnya. 

#GOOGLE_ADS#

Kondisi demikian, kata Yudi, tentunya harus segera disikapi oleh pemerintah. 

 

"Sesuai komitmen saya. Saya akan selalu mengawal aspirasi aspirasi masyarakat Banten, khususnya masyarakat Tangerang Selatan," tuturnya. 

 

Untuk itu, Yudi juga mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. 

 

Ia mengimbau agar masyarakat selalu patuh terhadap protokol kesehatan, dan tidak takut untuk divaksin. 

 

"Karena program yang sedang dijalankan pemerintah ini merupakan bentuk ikhtiar dalam menyelesaikan permasalahan yang saat ini sedang terjadi. Kekhawatiran akan bahaya vaksin yang beredar dengan adanya hoaks di tengah masyarakat. Vaksin tidak membahayakan kok. Efeknya hanya pegal sedikit (wajar) saja," pungkasnya.