TangerangNews.com

Orang Gila Serang Keluarga di Balaraja, Bocah 9 Bulan Tersiram Air Panas

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 11 April 2021 | 14:10 | Dibaca : 18444


Seorang anak dari pasangan Entus Haerul M beserta istri di perban akibat tersiram air panas oleh orang gila. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Orang gila menyerang satu keluarga dengan menyiram air kopi panas. Akibatnya, seorang ibu dan anaknya yang berusia 9 bulan menderita luka pada kulitnya.

Peristiwa itu terjadi Minggu (11/4/2021) sekitar pukul. 09.00 WIB, ketika Entus Haerul M beserta istri dan anaknya hendak pulang dari klinik setelah imuniasi di Desa Benda, RT 02/1, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Satu keluarga warga Kampung Blukbuk, RT03/03, Desa Blukbuk, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang ini menaiki mobil APV nopol A-1027-WR. Baru saja kendaraannya melaju sekitar 2 meter dari klinik, tiba-tiba dari arah kiri kaca mobil yang terbuka, siraman air kopi panas menghempas ke istri dan anak Entus. Seketika terjadi kepanikan di dalam mobil hingga harus berhenti di tengah jalan raya.

“Istri anak saya teriak menangis kesakitan, memerah bagian tubuh pada saya, anak dan istri saya. Naasnya anak saya yang berusia 9 bulan itu sampai terkelupas kulit tipisnya di bagian kening dan merah seluruh kepala bagian atas,” ujarnya kepada TangerangNews.

Saat Entus mencari pelakunya, ternyata orang tidak waras alias gila yang diketahui bernama Sinan, 48. Ternyata, Sinan melempar air kopi pemberian dari pemilik warung Pak Obon yang berada di sebelah kiri klinik. “Saya segera turun dari mobil beserta istri bergegas kembali ke klinik untuk mendapatkan pertolongan pertama,” jelasnya.

Namun ketika turun dari mobil, Sinan kembali hendak menyerang keluarga tersebut dengan batu bata. Mereka pun langsung teriak meminta pertolongan. Dengan segera, warga sekitar datang ke lokasi dan mencegah si pelaku melempar batu.

	Sepasang suami istri beserta anak kandungnya.

#GOOGLE_ADS#

“Setelah mendapatkan pertolongan pertama, saya langsung ke kediaman Pak RT setempat untuk laporan. Saya ceritakan kejadian tersebut ke Pak RT Dirta dan meminta untuk dipertemukan kepada keluarga orang gila tersebut,” ungkap Entus.

Entus pun bertemu keluarga Sinan di Kampung Pondok, RT03/03, Desa Buniayu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Dia menceritakan kejadian yang menimpa dirinya dan keluarga.

“Saya bertemu kakaknya Sinan, Pak Endang. Saya kembali ceritakan kejadiannya, lalu meminta kepada RT dan keluarganya untuk menjaganya. Cukup keluarga saya yang menjadi korban pertama dan terakhir untuk kejadian ini,” pungkasnya.

Namun menurut keterangan pihak keluarga, mereka tidak mampu lagi mengurusnya. Sinan menderita gangguan jiwa sejak 10 tahun yang lalu. Dia pun dibiarkan begitu saja.

“Saya berharap kepada Menteri Sosial dan Dinas Sosial Kabupaten Tangerang agar membantu mengurus para orang gila yang berkeliaran agar tak terukang hal seperti ini kepada orang lain. Orang yang tak mampu membiayai juga agar bisa diberi bantuan sosial. Dan harapan saya juga kepada Pak lurah setempat agar memperhatikan warganya yang kesulitan dan membantu membiayai pengobatan warganya,” ungkap Entus. (RAZ/RAC)