TangerangNews.com

Selama PPKM, Volume Sampah Restoran di Tangsel Turun Hingga 50 Persen

Rachman Deniansyah | Kamis, 29 Juli 2021 | 13:31 | Dibaca : 520


Petugas kebersihan saat mengangkat sampah untuk di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangsel, Kamis, 29 Juli 2021. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ternyata tidak melulu merugikan masyarakat, ada juga hal-hal yang berdampak baik seperti berkurangnya produksi sampah di wilayah Kota Tangerang Selatan. 

Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Rastra Yudhatama mengatakan. pengurangan produksi sampah tersebut, terjadi pada sektor restoran dan rumah makan di Tangsel.

"Kalau dengan keadaan PPKM ini yang jelas sampah di rumah makan, restoran, dan sebagainya, berkurang sampai 50 persen, kurang lebihnya," katanya kepada TangerangNews.com, pada Kamis, 29 Juli 2021.

#GOOGLE_ADS#

Dampak tersebut, terjadi karena selama PPKM, rumah makan atau restoran tidak boleh melayani makan di tempat atau harus dibawa pulang atau take away. Sehingga jumlah pesanan pelanggan pun berkurang dari hari biasanya.

"Karena apa? Karena dia hanya masak bahan baku yang di-take away saja. Jadi sampahnya berkurang jelas. Apalagi (tempat usaha kuliner) juga banyak yang tutup ya," sambungnya. 

Kendati demikian, Yudha mengatakan bahwa secara keseluruhan, volume sampah di Tangsel justru menjadi berimbang.

Pasalnya di sisi lain, pengurangan dari sektor restoran itu justru juga berdampak pada peningkatan volume dari sektor lainnya, yakni rumah tangga.

#GOOGLE_ADS#

"Jadi sebenarnya berimbang atau sama ya. Jadi pindah, sampah di rumah ada kenaikan 10 persen gitu," kata Yudha. 

Hal demikian terjadi lantaran adanya sejumlah masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di rumah. Entah sedang menjalani kerja dari rumah atau work from home (WFH), maupun isolasi mandiri. 

"Logikanya gini, masyarakat kerja di rumah, atau isoman. Pasti kan makan di rumah. Tapi kan banyak orang yang enggak masak, banyak yang memesan makanan pakai online. Jadi otomatis sampah meningkat," terangnya.

Keseluruhan sampah-sampah tersebut pun, di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangsel. "Berimbang jadinya. Pada hari biasa hitungannya sama secara tonase," pungkasnya.