TangerangNews.com

Yuk, Wisata Religi Akhir Pekan ke Masjid Pintu 1000 Tangerang

Tim TangerangNews.com | Kamis, 9 September 2021 | 14:55 | Dibaca : 3921


Masjid Pintu 1000 Tangerang. (@TangerangNews / Hilda Ulya)


TANGERANGNEWS.com-Akhir pekan sudah di depan mata. Kalau tertarik mengunjungi wisata religi di Tangerang, kamu bisa ke Masjid Agung Nurul Yaqin yang dikenal unik karena memiliki ciri khas bangunan artistik kuno.

Masjid yang berada di Kampung Bayur, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang ini diketahui telah berusia puluhan tahun dengan luas tanah 1 hektare.

Masjid Pintu 1000 Tangerang.

#GOOGLE_ADS#

Masjid ini dibangun tahun 1978 dan selesai tahun 1982. Diketahui, penamaan nama Pintu Seribu ini awalnya dari wartawan dulu yang berkunjung ke masjid ini.

Pada akhirnya nama Masjid Agung Nurul Yaqin dikenal oleh masyarakat luas dengan nama Pintu Seribu.

Suasana di dalam Masjid Pintu 1000 Tangerang.

#GOOGLE_ADS#

Masjid Pintu Seribu memiliki banyak cerita bersejarah. Mulai dari makam keramat hingga labirin sebagai tempat perenungan.

Ada beberapa bagian bangunan masjid tersebut sudah mulai tidak terawat bahkan cat dindingnya sudah mulai hilang dan terlihat juga bangunannya seperti belum selesai.

Suasana di dalam Masjid Pintu 1000 Tangerang.

#GOOGLE_ADS#

Kendati demikian, beberapa dinding di masjid tersebut dipenuhi kaligrafi dan beberapa lukisan para wali, seperti Sunan Gresik

Keluarga sekaligus pengurus masjid, Husen, 66, menceritakan jika Masjid Pintu Seribu dirikan oleh Syekh Ami Al-Faqir Mahdi Hasan Al-Qudrotillah Al-Muqoddam.

Suasana di dalam Masjid Pintu 1000 Tangerang.

#GOOGLE_ADS#

Syekh Ami masih keturunan keenam dari Syekh Syarif Hidayatullah Cirebon atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati.

“Awalnya masjid didirikan tahun 1978 selesai 1982. Pendiri Syekh Ami Al-Faqir Mahdi Hasan Al-Qudrotillah Al-Muqoddam. Beliau keturunan Sunan Gunung Jati,” ujar Husen saat ditemui TangerangNews pada Kamis, 9 September 2021.

Masjid Pintu 1000 Tangerang.

#GOOGLE_ADS#

Sebutan Pintu Seribu ini karena pintu dan lorong-lorongnya banyak. Lalu, bangunan ini terdiri dari tiga lantai.

Namun, untuk tempat yang digunakan sebagai ibadah hanya di lantai 1 dan lantai 2. Sedangkan di lantai 3 difungsikan apabila jamaah sudah tidak tertampung.

Dirinya juga menambahkan banyak pengunjung dari berbagai daerah datang ke tempat ini untuk berziarah. Para peziarah yang datang, mulai dari Jawa Timur hingga Kalimantan.