TangerangNews.com

Anggota DPRD Kota Tangerang Diduga Aniaya Pengusaha Cirebon Pakai Senpi

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 23 September 2021 | 09:55 | Dibaca : 2111


Ilustrasi penganiayaan. (Istimewa / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Anggota DPRD Kota Tangerang berinisial EA dilaporkan menganiaya seorang pengusaha berinisial JP, 26, asal Cirebon, Jawa Barat, dengan senjata api (senpi).

JP melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Metro Tangerang dengan Nomor: LP/B/1034/IX/SPKT/Polres Metro Tangerang Kota/Polda Metro Jaya tertanggal Senin 20 September 2021.

Berdasarkan keterangan korban pada surat laporan polisi tersebut, penganiayaan itu terjadi pada Minggu 19 September 2021 kemarin. Penganiayaan tersebut dipicu karena EA kecewa dengan hasil pekerjaan JP terkait jasa desain interior rumah.

"Menurut keterangan pelapor, peristiwa penganiayaan itu bermula saat terlapor meminta tolong pelapor mencarikan jasa interior. Terlapor saat itu memberikan uang kepada pelapor Rp225 juta. Lalu pelapor mendapatkan jasa pembuat interior dengan kesepakatan pembayaran Rp175 juta," tertera pada surat laporan polisi seperti dilansir dari Merdeka, Kamis 23 September 2021.

#GOOGLE_ADS#

EA lalu mendatangi rumah JP untuk mempertanyakan kejelasan penyelesaian pekerjaan itu. Dengan emosi, EA kemudian memarahi JP, kemudian mengeluarkan senpi dan memukul pipi sebelah kanan serta kepalanya.

Akibatnya pukulan itu, JP mengalami luka memar di pipi dan luka robek di kepala hingga harus mendapat empat jahitan.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kompol Abdul Rachim mengaku belum mengetahui ihwal laporan itu. "Belum monitor. Saya cek dulu ya," ucap Abdul Rachim singkat.

Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menegaskan, pihaknya akan meminta klarifikasi dari anggotanya yang dilaporkan ke polisi itu. EA diketahui merupakan anggota komisi II DPRD Kota Tangerang,

"Sekretaris yang juga sebagai ketua fraksi untuk melakukan pemanggilan, klarifikasi rencananya hari Kamis (23 September 2021). Kita ingin dengar penjelasan dari yang bersangkutan dulu. Informasi awal itu," ucap dia.