TangerangNews.com

Ikhlas Berjuang di Masa Tua, Pentolan RLC Tangsel Dianugerahi Gelar Pahlawan Warga

Rachman Deniansyah | Selasa, 28 September 2021 | 14:50 | Dibaca : 836


Koordinator Rumah Lawan COVID-19 Kota Tangerang Selatan Suhara Manullang. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Suhara Manullang, sosok panutan yang menjadi penanggung jawab di Rumah Lawan COVID-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan dianugerahi sebagai pahlawan warga. 

Ia merupakan satu di antara sebanyak 17 sosok pahlawan lain yang terpilih se-Indonesia. Dengan sebelumnya terdapat ratusan kandidat lain yang terdaftar mulai dari Sabang hingga Merauke. 

Penghargaan yang diterimanya tersebut, merupakan bentuk apresiasi yang diinisiasi oleh salah satu perusahaan media besutan jurnalis terkenal, Najwa Shihab, beserta salah satu perusahaan transportasi daring terbesar di Indonesia. 

Penganugerahan gelar pahlawan warga yang diberikan kepadanya, merupakan apresiasi atas jerih payah dan perjuangannya yang telah menyukseskan penanganan wabah COVID-19 di Tangerang Selatan, selama hampir dua tahun ini. 

"Saya dari segi manusia, bangga dan terkejut juga. Bahwa saya dihubungi oleh tim dari Narasi TV yang sebelumnya dari saudara Donal yang merupakan wartawan. Menginformasikan ke saya bahwa saya masuk terpilih dari 330 peserta, dan terpilih menjadi 17 orang pahlawan warga," ujar Suhara kala ditemui di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Tangsel, Selasa, 28 September 2021. 

#GOOGLE_ADS#

Tentu tak mudah baginya, di usia yang terbilang sudah menua ia rela menjadi jenderal untuk melawan musuh yang tak kasat mata, yakni wabah virus Corona atau COVID-19. 

"Jadi ini adalah satu peran yang menurut penilai ini, yang seharusnya zona nyaman tapi keluar dari zona tersebut. Bahwa bersatu menghadapi COVID-19," kata Suhara yang juga menjabat sebagai Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Tangsel itu. 

Usia 61 tahun tentu bukanlah usia yang tak muda lagi. Status pegawai negeri sipil (PNS) yang telah diembannya selama puluhan tahun pun telah usai, alias pensiun sejak 2018 silam. 

Namun hal itu justru tak menyurutkan niat mulianya. Padahal di sisi lain, ia pun sadar bahwa kategori usia lanjut sepertinya adalah kelompok orang-orang yang rentan. 

Ditambah lagi, kala itu virus Corona sedang ganas-ganasnya ketika baru mewabah, sejak Maret 2020 silam. 

Satu per satu orang pun dikabarkan mulai terinfeksi, bahkan hingga beberapa nyawa pun hilang. 

Virus kian menyebar begitu cepatnya hingga meluas ke hampir seluruh wilayah dalam hitungan hari, termasuk ke Tangerang Selatan. 

"Secepat itu juga Wali Kota, saat itu Bu Airin langsung mengadakan pertemuan atau rapat. Bagaimana menyikapi dan strategi apa. Waktu itu kita diskusi, saya juga mengusulkan untuk bagaimana dibuatkan bukan bukan rumah sakit umum, tapi bagaimana pusat karantina yang terpusat atau sekarang isoter (isolasi terpusat)," ujar Suhara. 

Dengan adanya pengalaman atas wabah flu burung yang dahulu sempat menggemparkan Indonesia, ia dan lapisan pemerintah daerah pun bergerak cepat. 

Prinsipnya kala itu adalah memisahkan orang-orang yang terinfeksi dengan pola 3T yang tepat, yakni testing, tracing, dan treatment.

Sejak itulah, pemerintah Kota Tangerang Selatan bergegas membangun Rumah Lawan COVID-19 (RLC) Kota Tangsel hingga berhasil dioperasikan, terhitung sejak 16 April 2020 silam. 

"Kita desain perkantoran kawasan Pertanian Terpadu Tandon Ciater menjadi tempat karantina terpusat, dengan tetap menyediakan kamar untuk privasi dan tetap adanya ruangan untuk aktivitas secara kebersamaan. Jadi mereka bisa ngobrol, sharing, berolahraga, dan lainnya," tuturnya. 

Pada saat yang bersamaan itu pula, pria yang dulu pernah menjadi pesepak bola handal di usia mudanya itu ditunjuk menjadi koordinator RLC oleh Wali Kota Tangsel saat itu, Airin Rachmi Diany. 

Tanpa keraguan yang berarti, ia pun menerima tanggung jawab itu. Seorang Suhara melihat amanah tersebut, bukanlah hanya soal pekerjaan ataupun tugas semata. Melainkan sebagai panggilan kemanusiaan. 

"Saya menerima ini, karena ini panggilan kemanusiaan, bukan hanya tugas. Bukan hanya SK saja, tapi ini panggilan yang saya dasari dua hal. Pertama ini passion saya, kedua adalah kepercayaan Wali Kota dan Wakil Wali Kota saat itu," paparnya. 

Sebagai sosok panutan, mantan Direktur Rumah Sakit Umum dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Tangsel ini pun mulai menggawangi tempat karantina terpusat tersebut. 

Walaupun, di awal perjalanannya itu ia sempat menerima penolakan dari orang-orang terdekatnya. 

"Pertanyaannya apakah takut? Oh, takut. Keluarga pun awalnya nolak. Semua awal-awal itu kita parno (ketakutan) semua. Tapi saya katakan, tidak ada yang menjamin tidak tertular, oleh karena itu saya mengubah mindset saya. Kapan pun di mana pun saya siap tertular. Artinya saya menjaga kewaspadaan," terang Suhara. 

Seiring waktu berjalan, Suhara pun mampu membuktikan sekaligus menjadikan Kota Tangsel menjadi wilayah dengan penanganan yang terbilang baik se-Indonesia. 

Dengan perjuangan dan jerih payahnya itulah, hingga saat ini Rumah Lawan COVID-19 Kota Tangsel telah menyembuhkan lebih dari 4.000 orang yang pernah terpapar virus Corona. 

"Awal diresmikan, kami sadar melawan musuh yang tak terlihat. Tanpa adanya peluru dan dengan pasukan yang tak terlatih. Tapi saya melangkah," ujarnya. 

"Seiring waktu, yang luar biasanya kami melihat nilai kehidupan. Setiap pasien dengan segala stresnya, datang ke RLC, dipercayai ke kami, dan mereka sembuh bisa pulang, itu waduh ucapan terima kasih betul-betul tulus. Ini yang membuat kami bangga. Profesi kami, kehidupan kami ini bisa berarti. Dan seiring waktu ini menumbuhkan tim yang tidak berbicara lagi capai, materi lagi. Tapi panggilan kemanusiaan," sambungnya. 

Atas dedikasi itulah, Suhara yang menghabiskan waktu remajanya di Bandung, Jawa Barat itu kini dianugerahi sebagai seorang pahlawan. 

Pahlawan warga, sesosok pria lanjut usia yang mampu menyelamatkan banyak jiwa dengan ketulusannya. 

"Mungkin itu yang dilihat oleh beberapa media, sehingga masuk ke dalam nominasi dan akhirnya terpilih. Saya pikir ini adalah suatu nilai yang tak bisa disamakan oleh materi," pungkasnya.