TangerangNews.com

Otak Penyelundupan 5,1 Kg Sabu, Mendekam di Lapas Pemuda

| Senin, 25 Oktober 2010 | 20:57 | Dibaca : 13408


Empat orang tersangka penyelundup sabu di Bandara. (tangerangnews / dira)


TANGERANGNEWS- Munculnya pengakuan dua tersangka WN Iran yang mengaku otak penyelundupan  adalah  Mehdi Tajbakhksh seorang terpidana di Lapas Pemuda Tangerang membuat Kepala Lapas Pemuda Tangerang Kunto Wirayanto melacaknya.

 
“Saya sudah melacaknya, bahkan saya sudah bertemu dengan terpidana yang juga WN Iran itu. Dia memang benar ada di sini, tapi dia membantahnya,” kata Kunto, saat dihubungi, Senin (25/10/2010).
 
Kunto Wirayanto mengatakan, setelah mendengar informasi itu dirinya berupaya mengkonfirmasinya kepada yang bersangkutan. Namun Mehdi Tajbakhksh mengaku itu semua  tidak benar dan ia merasa ada orang lain yang sengaja ingin menjatuhkan dirinya. Mengingat dirinya  di Indonesia ia tidak punya saudara.
 
”Dia merasa ada yang mencemari namanya. Saya juga percaya itu, sebab di sini kan memang sering dilakukan razia benda-benda mencurigakan,” kata Kunto.
 
Kunto sebelumnya juga yakin, terpidana yang dimaksud kedua tersangka penyelundupan 5,1 kg sabu warga Iran , yakni Hassan S ,25, dan dan Mehdar G ,27, yang  ditangkap Jumat 22 Oktober lalu tidak berada di Lapas-nya.
 
Diketahui sebelumnya, dua tersangka WN Iran Hassan dan Mehdar mengaku dibayar US$ 1.000 untuk membawa sabu dari Iran untuk  diserahkan kepada dua orang tersangka lainnya, A dan B di Yogyakarta. Rencananya, sabu itu kemudian akan disebar di Jakarta melalui jaringan Mehdi.  
 
Jika berhasil menjalan misinya,  mereka akan mendapat bonus US$ 500. Keduanya juga mengaku baru pertama kali datang ke Indonesia.

"Mereka diatur oleh Mehdi yang tidak lain adalah terpidana di Lapas Tangerang. Teknis mengaturnya yakni dengan telepon selular," kata Bahaduri Widjayanta, Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soetta, saat menggelar ekspos di kantornya, hari ini. (rangga)