TANGERANGNEWS.com-Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menyebut pengeras suara di masjid Indonesia sekitar 75 persennya jelek. Sehingga suaranya cuma dapat didengar tapi tidak dimengerti oleh masyarakat.
"75 persen masjid di Indonesia jelek suaranya. Didengar tidak dimengerti sedangkan waktu kita di masjid itu 80 persen mendengar, 20 persen ibadah atau salat," kata JK mantan wakil presiden ini, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Selasa 19 Oktober 2021.
Terkait dengan kritik yang disampaikan oleh Jusuf Kalla, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku akan mengevaluasinya.
"Sebenarnya sudah lama disampaikan, ini juga menjadi bahan evaluasi untuk kita para pengurus masjid agar memperhatikan speaker masjid," ujar Wasekjen MUI M Ziyad, kepada wartawan, seperti dikutip dari detikcom, Rabu 20 Oktober 2021.
Menurutnya, jangan sampai informasi penyampaian, pengajian ceramah atau khotib itu tidak bisa didengar secara baik oleh jamaah atau warga sekitar masjid karena sound sistemnya tidak baik.
#GOOGLE_ADS#
Apalagi jika penceramahnya hebat, materi bagus. Tapi gara-gara speakernya tidak bagus, jemaah tidak menyimak apa-apa akibat suara bising speaker.
"Yang berikutnya juga jangan sampai sound system menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar karena suaranya mendengung atau bising," ujar Ziyad.
Selain itu, Ziyad juga berbicara perlunya bantuan dari masyarakat sekitar untuk perbaikan sound system masjid.
Menurutnya, pengurus masjid dapat bermusyawarah dengan masyarakat untuk memperbarui speaker yang sekiranya sudah tak layak.
"MUI mendukung program dan upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat khususnya umat Islam untuk ikut membantu memfasilitasi penyediaan sound system di masjid menjadi lebih baik," terangnya.