TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan memperingati Hari Kesehatan Nasional 2021 dengan meluncurkan terobosan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang pun meluncurkan program Aplikasi Skrining Mandiri Masyarakat Tentang TBC (Asmara TB) dan aplikasi Tatalaksana Gizi Buruk Agar Segera Pulih (Laksa Gurih) untuk memfokuskan penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) dan stunting.
Peluncuran program tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di area Sport Center Kompleks Grand Duta, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Jumat 12 November 2021.
Dalam acara bertema 'Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku, Sehat Kotaku, Tumbuh Tangerangku', Wali Kota Arief mengatakan, TBC menjadi permasalahan kesehatan yang ditangani secara prioritas, karena angka kematiannya cukup tinggi.
#GOOGLE_ADS#
"Ternyata angka kematian TBC itu hampir 92 ribu, dua kalinya Covid-19 dan ini sangat membahayakan. Maka kita harus bergerak ke sana dalam rangka membantu saudara-saudara kita yang kena TBC karena alhamdulilah bisa disembuhkan," ujarnya.
Selain itu, permasalahan stunting juga harus ditangani dengan paripurna, agar anak-anak di Kota Tangerang bisa terhindar dari gizi buruk, dan bisa tumbuh kembang sesuai porsinya.
Menurutnya, Puskesmas di Kota Tangerang sangat siap menangani persoalan stunting. Jadi, masyarakat diharap silakan datang ke Puskesmas untuk mencegah persoalan stunting.
"Kota Tangerang harus jadi kota yang sejahtera. Jangan sampai ada anak-anak yang kekurangan gizi," ucapnya.
#GOOGLE_ADS#
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menjelaskan, dalam program Asmara TB pihaknya mencanangkan sebanyak 5.000 kader kesehatan yang bertugas menskrining kasus TBC di lingkungan masyarakat.
"Jadi, kami latih sebanyak 1.000 dan ke depannya kami akan tambah terus sebanyak 5.000 kader untuk membantu pencarian kasus skrining TBC," katanya.
Dini menyebut, pihaknya juga memiliki program Jawara hasil kolaborasi Dinas Kesehatan dengan Dinas Perhubungan Kota Tangerang, yang memfasilitasi bus Jawara untuk menjemput penderita diabetes militus agar ditangani di RSUD Kota Tangerang.
"Untuk Jawara ini kita kerja sama dalam 30 hari ke depan dengan Dishub. Jadi kita mencari pasien-pasien dengan diabetes militus di Puskesmas kemudian pasien ini kita bawa ke RSUD Kota Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan rontgen sebagai bagian pencarian kasus TBC karena umumnya penderita diabetes militus ini juga bisa saja menderita TBC," jelasnya.
Dini menambahkan, adapun untuk program Laksa Gurih diterapkan melalui aplikasi berbasis website sebagai fasilitas para kader kesehatan untuk menskrining dan menatalaksana kasus stunting, agar bisa ditangani secara paripurna.
"Aplikasi Laksa Gurih ini membantu kami untuk mencari dan menemukan, kemudian men-treatmen bayi-bayi atau balita-balita, anak-anak, yang kita temukan gizi buruk supaya kita menurunkan stunting," pungkasnya. (ADV)