TangerangNews.com

Banten Siaga Hadapi Peningkatan Bencana La Nina hingga Februari 2022

Tim TangerangNews.com | Selasa, 30 November 2021 | 21:45 | Dibaca : 232


Wakil Gubernur Banten Andhika Hazrumy memimpin langsung apel siaga bencana, Selasa 30 November 2021. (@TangerangNews / Bidhumas Polda Banten)


TANGERANGNEWS.com-Wakil Gubernur Provinsi Banten Andhika Hazrumy mengingatkan, wilayah Banten akan menghadapi bencana fenomena La Nina yang intensitasnya akan meningkat. Kondisi ini kemungkinan akan berkembang dan diprediksi hingga Februari 2022. 

Andhika menyampaikan hal tersebut berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Banten dilihat dari keadaan cuaca, tekanan udara serta suhu udara rata-rata wilayah Provinsi Banten. 

“Akan menghadapi fenomena La Nina yang intensitasnya akan meningkat, kondisi ini kemungkinan akan berkembang diprediksi hingga Februari 2022. Untuk itu perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat Provinsi Banten,” kata Andhika saat memimpin apel siaga bencana di Lapangan Sekretariat Daerah kawasan Pemprov Banten pada Selasa 30 November 2021.

Apel siaga dihadiri Dirsamapta Polda Banten Kombes Noerwiyanto, Danlanal Kolonel Laut Budi Iryanto, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banten Nana Suryana.

Andhika menuturkan, apel siaga bencana ini sebagai sarana dalam pengecekan kesiapan seluruh unsur pelaksana penanggulangan bencana dan merupakan wujud kesiapsiagaan Provinsi Banten khususnya BPBD Banten dan instansi terkait dalam menanggulangi bencana alam di wilayah Banten. 

#GOOGLE_ADS#

“Apel siaga bencana ini untuk mengecek kesiapan dari pada personel, sarana, dan prasana dalam penanggulangan bencana alam, dalam hal ini khususnya kesiapan masing-masing Satgas penanggulangan bencana daerah Banten,” kata Andhika. 

Adapun Noerwiyanto mengatakan bahwa sesuai instruksi Kapolda Banten tentang kewaspadaan dan mitigasi bencana, agar Polda Banten beserta jajaran menginventarisasi kerawanan bencana dan lokasi rawan bencana. Personel harus tanggap membantu warga saat terjadi bencana. 

“Laksanakan apel siaga bencana dan simulasi mitigasi bencana, siapkan tempat pengungsian yang aman, sanitasi sehat dan dapur umum, pantau level ketinggian air, koordinasi dengan penjaga dan pengelola pintu-pintu air, datakan, ploting alat berat pada lokasi rawan bencana, lakukan simulasi mitigasi bencana bersama instansi terkait, dan tindak tegas setiap aktivitas serta penebangan pohon ilegal dan penambangan liar,” bebernya.

Dengan demikian, sambung Noerwiyanto, bilamana terjadi bencana alam, Polda Banten bersama instansi terkait sudah siap turun langsung ke lapangan.