TangerangNews.com

Tangerang Jadi Primadona Kampus Internasional, Ini Tanggapan APTISI

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 2 Desember 2021 | 12:36 | Dibaca : 591


Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten PO Abas Sunarya. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com-Tangerang disebut menjadi kawasan primadona bagi kampus internasional. Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah Banten PO Abas Sunarya menyampaikan tanggapannya.

"Jadi Tangerang saya katakan primadona itu benar, karena kata orang berdasarkan hasil survei, kita ini kan deket ibu kota Jakarta sehingga salah satu jadi pilihan karena ini faktor mungkin juga kalau ke pusat itu kan jauh," ujar Abas, Kamis 2 Desember 2021.

Abas mengatakan, Tangerang kini dihuni oleh masyarakat menengah ke atas. Masyarakat mapan ini, berada di wilayah Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Kondisi ini menarik para pemodal untuk berinvestasi.

"Jadi yang sedikit mapan pindah ke daerah Tangerang otomatis secara tidak langsung merangsang untuk berinvestasi," katanya.

Saat ini, sudah ada kampus internasional seperti Monash University dan Jakarta Nanyang School yang berada di BSD.

"Selama ini kan mereka itu keluar negeri, sekarang ini kelihatannya sesuai dari izin pemerintah, perdagangan harus tetap membuka. Padahal dari asosiasi dari dulu agak sedikit keberatan, karena kita lihat juga dari PTS (perguruan tinggi swasta) sekarang, sedang kurang jumlah siswanya. Ditambah lagi negeri yang selalu tidak memperhatikan," katanya.

#GOOGLE_ADS#

Menurut Abas, selama mampu bisa meningkatkan mutu pendidikan, keberadaan kampus internasional ini tidak menjadi kendala.

Namun dia meminta, jika ingin membuka kampus internasional di Tangerang minimal tingkat strata dua ke atas.

Sedangkan tingkat diploma untuk politeknik dan sarjana biarkan untuk kampus-kampus yang ada di Indonesia.

"Di sini sudah ada dua yang satu satu Monas Universitisy, dan Nanyang, belum lagi yang lain-lain," tuturnya.

Meski demikian, Abas menyebut, PTS agak keberatan dengan keberadaan kampus internasional.

Padahal kampus yang punya program studi internasional tidak sedikit, contohnya Binus sudah ada, UPH, UMN.

"Banyak juga yang lain, yang sudah punya program internasional. Tapi lagi-lagi mungkin ada politisnya dari pemerintah sehingga mereka buka di Indonesia salah satunya idealnya di sini, daerah BSD ini kawasan pendidikan internasional," jelasnya.