TangerangNews.com

Waspada Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, KSOP Keluarkan Peringatan

Tim TangerangNews.com | Kamis, 2 Desember 2021 | 22:01 | Dibaca : 971


Kepala KSOP Klas 1 Banten Barlet Silalahi. (@TangerangNews / Tribunbantam)


TANGERANGNEWS.com – Adanya prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) soal potensi tsunami setinggi 8 meter di sekitar Cilegon dan cuaca buruk hingga awal tahun 2022, menjadi perhatian khusus Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas 1 Banten.

Kepala KSOP Klas 1 Banten Barlet Silalahi menyatakan, pihaknya mengeluarkan peringatan kepada kapal agar tidak berlayar jika ombak tinggi dan angin kencang. "Kami buatkan notice to marine (NtM), memperingatkan seluruh kapal yang berangkat harus selalu memperhatikan BMKG,” kata Barlet di Kota Cilegon, Kamis 2 Desember 2021, seperti dikutip dari CNNIndonesia. 

Barlet menuturkan, prakiraan BMKG itu sebagai antisipasi kepada seluruh kapal terkait prakiraan siklon. Sebelum berlayar, seluruh perusahaan dan kapten kapal wajib memperhatikan prediksi cuaca dari BMKG.

#GOOGLE_ADS#

KSOP Klas 1 Banten menyarankan jika kapal terkena cuaca buruk di tengah laut, maka kapal agar kembali ke pelabuhan dan tidak memaksakan berlayar. "Bila perlu tidak untuk berangkat, lebih bagus mereka menunda keberangkatannya dari pada memaksakan untuk berangkat,” ujar Barlet.  

Namun jika sudah berlayar,  lanjut dia, hendaknya kembali lagi ke pelabuhan pangkal demi keselamatan muatan dan orangnya. KSOP mengingatkan perusahaan pelayaran dan kapten kapal agar mengambil langkah penyelamatan yang dibutuhkan, jika terkena cuaca buruk di tengah laut. 

Ketika kapal sulit sandar atau tak bisa berlayar, seperti yang terjadi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, beberapa hari lalu, maka keberangkatan dan sandar kapal bisa ditunda, menunggu cuaca baik.

Barlet memastikan KSOP bersama BPTD Wilayah VIII Banten sudah melakukan uji petik kelayakan kapal, yang akan melayani Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. 

Jika cuaca benar-benar buruk, pelayaran kapal di pelabuhan tidak akan ditutup. "Bukan ditutup, mungkin keberangkatan kapalnya saja yang ditunda sambil menunggu cuaca bagus, mereka tidak melayani arus barang atau arus orang," terang Barlet.

Sebelumnya, BMKG juga memprediksi siklon tropis yang menimbulkan gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia, termasuk Selat Sunda dan perairan Banten yang mencapai 4 meter.