TangerangNews.com

Bahaya Omicron, WHO: Cepat Menular dan Menginfeksi Penerima Vaksin

Tim TangerangNews.com | Selasa, 21 Desember 2021 | 14:38 | Dibaca : 1520


Dirjen WHO Tedros Adhanom. (@TangerangNews / AP)


TANGERANGNEWS.com-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular daripada varian Delta dan dapat menginfeksi penerima vaksin atau pasien sembuh Covid-19.

"Ada bukti konsisten bahwa Omicron secara signifikan menyebar lebih cepat ketimbang varian Delta," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa, Senin 2 Desember 221, dikutip dari Antara.

"Dan kemungkinan orang-orang yang sudah divaksin atau sembuh dari Covid-19 dapat terinfeksi atau kembali terinfeksi," lanjut Tedros.

Kepala ilmuan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, varian Omicron berhasil lolos dari beberapa respons imun. Itu artinya bahwa program vaksinasi booster yang sedang berlangsung di banyak negara harus menargetkan orang-orang dengan sistem imun yang lemah.

Menurutnya, Omicron tampaknya lebih lincah menghindari antibodi yang dihasilkan dari sejumlah vaksin Covid-19, namun ada bentuk imun lain yang mungkin mencegah infeksi dan penyakit.

#GOOGLE_ADS#

"Kami tidak percaya bahwa semua vaksin akan menjadi tidak efektif sama sekali," kata Swaminathan.

Swaminathan menuturkan tentunya ada sebuah tantangan bahwa banyak monoklonal yang tidak ampuh melawan Omicron.

Pakar WHO Abdi Mahamud menambahkan, meski pihaknya melihat antibodi netralisasi menurun, namun hampir semua data menunjukkan bahwa T-sel masih utuh. “Itulah yang kami benar-benar butuhkan," ucapnya.

Selagi pertahanan antibodi dirusak dari beberapa penjuru, ada harapan bahwa T-sel, yang menjadi pilar kedua dalam respons imun, mampu mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

Akan tetapi tim WHO juga memberikan sejumlah asa kepada dunia yang sedang menghadapi gelombang baru bahwa 2022 akan menjadi tahun di mana pandemi akan berakhir melalui pengembangan generasi vaksin kedua dan ketiga, pengembangan lebih lanjut dari pengobatan antimikroba dan inovasi lainnya. Pandemi telah menelan lebih dari 5,6 juta korban jiwa di seluruh dunia.

"(Kami) berharap mampu menjadikan penyakit ini, penyakit yang relatif ringan yang mudah dicegah, yang mudah diobati ... dan berharap dapat mengatasinya dengan mudah di masa depan. Jika kita dapat meminimalisir penularan, maka pandemi akan tamat ," kata Mike Ryan, pakar kedaruratan WHO saat jumpa pers tersebut.