TangerangNews.com

Luhut Sebut Kematian Akibat Omicron Lebih Rendah dari Delta, Tapi Orang Tua Harus Hati-hati

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 27 Desember 2021 | 10:14 | Dibaca : 355


Luhut Binsar Pandjaitan. (@TangerangNews / Dok. Kemenko Marves)


TANGERANGNEWS.com-Covid-19 varian Omicron yang penyebarannya sangat cepat ternyata menyebabkan tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan varian Delta.

Hal itu dikatakan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin 27 Desember 2021.

Luhut menyebut kasus penyebaran Omicron semakin meluas hingga mencapai 184 ribu dari 115 negara yang terpapar.

"Saya mengawali informasi hari ini dengan menyampaikan perkembangan mengenai kasus Omicron. Per kemarin, penyebaran Omicron semakin luas dan telah terdeteksi di 115 negara dunia dengan total kasus mencapai lebih dari 184 ribu," katanya seperti dilansir dari Detik.

Luhut lantas menyampaikan kabar baik dari varian Omicron. Menurutnya, kasus kematian yang diakibatkan Omicron lebih rendah dari varian Delta.

"Berita baiknya, meski penyebaran terjadi cepat, data-data dari negara lain menunjukkan varian Omicron menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta," ucapnya.

#GOOGLE_ADS#

Selain itu, risiko perawatan varian Omicron juga terbilang lebih rendah dari Delta. Luhut menyebut kasus Omicron di Afrika saat ini menunjukkan grafik datar.

"Studi yang dilakukan di Inggris pun menunjukkan bahwa varian Omicron ini memberikan resiko perawatan di rumah sakit yang jauh lebih rendah dari varian Delta. Saat ini jumlah kasus di Afrika Selatan juga sudah menunjukkan tren flattening," ujarnya.

Meski begitu, Luhut tetap meminta agar para orang tua untuk berhati-hati. Sebab, di beberapa negara kasus pada anak meningkat karena Omicron.

Luhut meminta para orang tua untuk membawa anaknya vaksin. Demi mencegah penyebaran Omicron pada anak.

"Untuk itu, Saya mendorong para orang tua di daerah-daerah yang telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak, untuk segera membawa anak-anaknya untuk divaksinasi," ujarnya.