TangerangNews.com

Mendagri: Pemda Siapkan Skenario Perhitungan Vaksinasi Penguat

Tim TangerangNews.com | Kamis, 6 Januari 2022 | 14:04 | Dibaca : 455


Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. (@TangerangNews / Puspen Kemendagri)


TANGERANGNEWS.com-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah segera menyiapkan skenario perhitungan jumlah vaksin menjelang pemberian vaksinasi Covid-19 penguat (booster) guna mempermudah distribusi vaksin.

"Untuk vaksinasi booster ini akan mulai dilaksanakan tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi secara nasional pada tanggal 12 Januari 2022," kata Tito di Bandarlampung, Rabu 5 Januari 2022, dikutip dari Antara.

Tito mengatakan, menjelang pelaksanaan pemberian vaksinasi penguat tersebut pemerintah daerah diminta untuk membuat skenario perhitungan vaksinasi.

Ia menerangkan, distribusi vaksin booster ini memang diatur oleh Kemenkes, namun daerah perlu membuat skenario perhitungan dan direkapitulasi untuk jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan yang di luar itu, sehingga pendistribusian akan sesuai kriteria dengan jumlah yang pas.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena vaksinasi Covid-19 penguat memiliki dua skema, yakni berbayar dan gratis bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Jumlah kebutuhan vaksin harus diperhitungkan dengan baik karena ini berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi sebelumnya," ucapnya.

#GOOGLE_ADS#

Tito meneruskan, untuk penyaluran vaksin secara langsung dari pemerintah pusat kepada daerah, secara teknis akan dilakukan melalui koordinasi antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan Kementerian Kesehatan.

"Tata cara penyaluran vaksin dan jumlahnya yang menentukan Kementerian Kesehatan, nanti akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi,” ucapnya.

Vaksinasi booster ini, tuturTito, diharapkan dapat memberikan perlindungan masyarakat dari paparan Covid-19 Omicron.

Menurut Tito, adanya skenario dalam perhitungan jumlah vaksinasi penguat tersebut akan menjaga pendistribusian vaksin dengan lebih terukur dan tepat.

"Kalau semua sudah dihitung sesuai dengan jumlah penerima yang gratis atau berbayar jadi akan lebih mudah saat melakukan distribusi," ujar dia.