TangerangNews.com

Hendak Diculik, Bocah Perempuan di Setu Tangsel Kabur Loncat dari MotorĀ 

Rachman Deniansyah | Rabu, 12 Januari 2022 | 18:14 | Dibaca : 14824


Kepala P2TP2A Kota Tangsel Tri Purwanto saat di wawancarai awak media. (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)


TANGERANGNEWS.com-Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan mendapat pengaduan adanya kasus percobaan penculikan yang terjadi di wilayah Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Tangsel. 

Korbannya, yakni anak perempuan yang masih berusia 12 tahun. Percobaan penculikan itu terjadi pada 2 Januari 2022 lalu. Kasus ini menjadi salah satu aduan yang diterima P2TP2 Kota Tangsel sejak awal 2022 ini. 

"Dari 10 aduan kasus yang kami terima, salah satunya adalah penculikan. Korban umur 12 tahun saat itu sedang bermain sepeda bersama tiga temannya," ujar Kepala P2TP2A Kota Tangsel, Tri Purwanto saat dikonfirmasi, Rabu, 12 Januari 2022.

Terkait kasus penculikan tersebut, Tri menuturkan, awalnya korban tiba-tiba didatangi seorang pelaku yang berpura-pura menanyakan alamat dan meminta korban untuk mengantarkannya. 

Namun, saat itu korban menolak, dan pelaku melakukan pemaksaan. Korban ketika itu sempat menyuruh pelaku menggunakan Google Map tapi pelaku bilang tidak mengerti. 

“Lalu pelaku kembali memaksa korban untuk ikut dan sempat menarik korban serta membujuk dengan uang Rp5.000 untuk mengantarkan,” ujar Tri.

Melihat perlakuan itu, ketiga teman korban justru malah menyuruh untuk ikut dengan pelaku dan mengantarkannya. Korban kemudian merasa terbujuk dan mengikuti permintaan pelaku.

"Korban ikut naik motor dengan pelaku. Saat itu terlihat di CCTV warga kompleks," imbuhnya. 

#GOOGLE_ADS#

Saat di perjalanan, lanjut Tri, korban merasa takut dan juga sempat diancam oleh pelaku dengan sebilah pisau. Ancaman itu diberikan agar korban tak menangis di tengah perjalanan. 

Hal itu semakin membuat korban ketakutan. Selama dibonceng oleh pelaku, korban berpikir untuk mencari cara agar dapat kabur. Ketika pelaku menurunkan kecepatan kendaraannya, korban nekat kabur dengan cara melompat dari motor. 

"Menurut korban pelaku mengemudikan motor dengan cepat. Lalu di daerah Pabuaran pelaku mengendarai motor dengan pelan-pelan dan korban langsung loncat untuk kabur," tuturnya. 

Korban yang ketakutan pun langsung berlari sembari berteriak mencari pertolongan dari warga sekitar. Warga yang mengetahui kejadian tersebut lalu mencoba mengejar pelaku, namun tidak tertangkap. 

Kemudian korban dibawa oleh warga ke Ketua RW Pabuaran. Setelah itu pihak RW langsung menelepon Ibu korban untuk menceritakan bahwa anaknya menjadi korban penculikan dan sudah berada di Pabuaran agar  dijemput.

Akibat penculikan tersebut, korban sempat mengalami syok hingga tidak berani lagi untuk bermain di luar rumah. "Korban menjadi pendiam dan takut bermain di luar rumah. Untuk mandi pun pintunya selalu dibuka. Keluarga menginginkan korban untuk diberikan konseling," terangnya. 

Merespons hal itu, Tri bersama tim langsung turun mendampingi korban. Hingga saat ini, pendampingan psikologis terhadap korban pun masih berjalan. "Keluarga korban juga sudah mendapatkan layanan konsultasi hukum dan untuk tindak lanjutnya korban diarahkan untuk konseling psikologi," kata Tri.