TangerangNews.com

Dulunya Kumuh, Ketapang Urban Aquaculture di Mauk Tangerang Dipuji Direktur Bank Dunia

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 19 Januari 2022 | 21:38 | Dibaca : 1028


Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar bersama Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu. (@TangerangNews / Rangga A Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu memuji penataan kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, bernama Ketapang Urban Aquaculture, di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk.

Menurut dia, penataan dan pengembangan kawasan pesisir di Ketapang sangat bagus dan bisa dijadikan contoh oleh Bank Dunia untuk direplikasi di wilayah Tangerang lainnya maupun di Indonesia.

"Kita patut bangga, ini sesuatu yang yang bagus. Saya pikir mungkin kita Bank Dunia punya banyak pembelajaran dari program-program serupa, yang bisa dijadikan semacam pendekatan untuk bisa digunakan di tempat-tempat yang lain,” ujarnya saat meninjau lokasi, Rabu 19 Januari 2022.

Bank dunia siap mendukung dan membantu program-program pemberdayaan masyarakat kawasan pesisir yang berkelanjutan, serta kegiatan-kegiatan yang bisa dikembangkan dan bermanfaat.

"Saya hanya ingin memberi apresiasi dan tentu kita pada posisi untuk bagaimana kita bisa membantu supaya ini berlanjut,” ujar Mari Elka.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan keberhasilan Pemkab Tangerang dalam membenahi kawasan pesisir di Desa Ketapang, yang saat ini telah menjadi kawasan konservasi mangrove dan ekowisata.

#GOOGLE_ADS#

Menurutnya kawasan tersebut dulunya kumuh dan tidak terawat, sehingga akhirnya Pemkab Tangerang bersama Pemerintah Provinsi Banten dan juga Kementerian PUPR, menata kawasan tersebut menjadi Ketapang Aquaculture.

"Program di Ketapang ini adalah program dengan lintas sektoral yang ikut andil dalam proses pembangunan di Ketapang Aquaculture," jelasnya.

Zaki berharap kawasan Ketapang Aquaculture bisa menjadi model dan percontohan atau direplikasi untuk program gerbang mapan di daerah daerah lainnya ke depan. Model ini juga sudah diterapkan di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji.

"Kemudian kita berpindah lagi ke daerah yang lain. Masih ada kurang lebih sekitar lima lokasi lagi yang akan kita rehab dengan pola dan juga program seperti di Ketapang ini," katanya.

Zaki juga mohon doa dan dukungannya agar pandemi terus menurun sehingga PAMSEA Meeting Summit di bulan Oktober Tahun 2022, yang merupakan agenda rutin asosiasi kota-kota pesisir pantai di Asia Timur dapat diselenggarakan. Ada sekitar 12 negara mitra PAMSEA yang nantinya juga akan berkunjung ke Desa Ketapang.