TangerangNews.com

Korban Banjir di Pakuhaji Tangerang Bertambah Jadi 660 KK

Tim TangerangNews.com | Kamis, 20 Januari 2022 | 12:42 | Dibaca : 1051


Warga beraktivitas dengan perahu karet akibat banjir di Kampung Sungai Turi, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. (@TangerangNews / Beritasatu)


TANGERANGNEWS.com-Korban banjir luapan sungai di wilayah Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten kini bertambah sebanyak 310 keluarga, sehingga menjadi 660 kepala keluarga (KK) dari kedua desa yang terdampak.

“Bertambahnya jumlah korban terendam banjir karena seiring meluapnya aliran sungai besar di wilayah itu dengan ditambah intensitas hujan tinggi,” kata Camat Pakuhaji, Asmawi di Tangerang, Kamis 20 Januari 2022, dikutip dari Antara.

Asmawi menyebutkan, dari data yang diterima yaitu di Kampung Sungai Turi, RT 01, 02 RW10 Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji sebanyak 175 KK, kemudian di RW 11, Desa Laksana sebanyak 175 KK, selanjutnya di Kampung Kebon Mahi RT.01/01 Desa Gaga sebanyak 80 KK, dan Kampung Kamal RT. 02/05, Desa Gaga sebanyak 230 KK.

Menurut Asmawi, meski korban bertambah, namun warga setempat masih enggan untuk mengungsi karena mereka menganggap peristiwa itu sudah sering dan biasa terjadi. "Sampai saat ini warga tidak mau dievakuasi atau mengungsi, karena menganggap hal yang biasa," tuturnya.

#GOOGLE_ADS#

Asmawi mengungkapkan, untuk kondisi ketinggian air saat ini masih bervariasi mulai dari 50 sentimeter hingga 80 sentimeter dengan situasi genangan belum terlihat adanya tanda-tanda surut. "Sampai saat ini air belum ada tanda-tanda surut, namun dalam keadaan kondusif," ujarnya.

Ia mengaku, pihaknya akan terus melakukan update data dan pemantauan kondisi wilayah terdampak banjir dari luapan sungai tersebut.

Selain itu, pihaknya pun terus mengimbau dan mengingatkan kepada warganya untuk tetap waspada serta menjaga kesehatan dengan baik, karena situasi saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19.

"Apabila ketinggian air semakin naik, warga segera siap-siap meninggalkan lokasi, mencari tempat mengungsi ke tempat lebih tinggi dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 3 M," ujar Asmawi.