TangerangNews.com

Hingga Februari 2022, Ada 28 Pasien Omicron di Tangsel

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 15 Februari 2022 | 20:41 | Dibaca : 573


Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (@TangerangNews / Idxchannel)


TANGERANGNEWS.com-Tercatat sejak 1 Januari hingga 14 Februari 2022, ada sebanyak 28 kasus konfirmasi Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Jumlah kasus tersebut diketahui hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirim dari rumah sakit maupun laboratorium di dalam dan luar Kota Tangsel.

“Tapi sampai tanggal 14 Februari 2022, kasus konfirmasi COVID-19 varian Omicron sudah dinyatakan sembuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel dr Allin Hendalin Mahdaniar, Selasa 15 Februari 2022.

Adapun jumlah total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tangsel selama tahun 2022 sebanyak 22.786. “Dengan gejala sebagian besar OTG dan ringan,” ujar dr Allin.

Sementara, keterisian tempat tidur isolasi dan ICU Covid-19 rumah sakit selama bulan Januari cukup rendah, rata-rata hanya 1 tempat tempat tidur ICU terisi. Untuk keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di bawah 50.

“Dengan adanya peningkatan kasus sampai dengan 14 Februari 2022, terisi 17 tempat tidur ICU dan 323 tempat tidur isolasi Covid-19,” jelasnya.

Data ini berbeda jauh bila dibandingkan dengan bulan Juni-Juli 2021, dimana keterisian tempat tidur ICU Covid-19 mencapai 80 tempat tidur. Sedangkan tempat tidur isolas sebanyak 700 tempat tidur.

#GOOGLE_ADS#

“Pasien didominasi gejala sedang dan berat sehingga berdampak pada tingginya angka kematian,” ujar dr Allin.

Berdasarkan data tersebut, menurut dr Allin, kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Tangsel tahun 2022 diduga bukan varian Delta yang sebagian besar bergejala sedang berat dan berdampak pada keterisian rumah sakit dan angka kematian.

Sementara strategi penanganan varian Omicron, dr Allin menjelaskan sama dengan varian lainnya, yaitu Perkuat 3T (Testing, Tracing dan treatment) serta percepatan vaksinasi dosis satu, dua dan booster.

“Pencegahan terbaik dengan mengurangi mobilitas yang tidak mendesak, jaga jarak, membuka jendela, menerapkan etika batuk, cuci tangan, hindari kerumunan, ruang tertutup dengan ventilasi buruk, menggunakan masker dengan benar,” terang dr Allin.