TangerangNews.com

Nisan Dorce Gamalama dan Asal Mula Namanya 

Tim TangerangNews.com | Sabtu, 19 Februari 2022 | 10:27 | Dibaca : 2008


Makam Dorce Gamalama di TPU Bantar Jati, Jakarta Timur. (@TangerangNews / JPNN)


TANGERANGNEWS.com-Artis senior Dorce Gamalama yang meninggal pada Rabu 16 Februari 2022 dalam usia 58 tahun dimakamkan di TPU Bantar Jati, Jakarta Timur. Nisan makam artis serba bisa itu baru dipasang oleh petugas pada Kamis 17 Februari. 

Pada nisan yang berwarna hitam itu tertulis nama: Dedi Yuliardi (Dorce Ashadi) bin Ahmad. Tercantum pula tempat tanggal lahir Dorce, yaitu 21 Juli 1963. Melansir dari JPNN, menurut keterangan dari salah satu petugas di pemakaman, nisan itu diberikan oleh pihak keluarga untuk dipasang di pusara mendiang Dorce.

Jauh sebelumnya wafat, Dorce berwasiat ketika meninggal ingin dimakamkan sebagai seorang perempuan. Keinginan Dorce itu memantik kontroversi di tengah masyarakat. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis pun ikut menanggapi persoalan itu. Cholil mengatakan,  jika jenazah adalah transgender maka harus diurus sebagaimana jenis kelamin sejak awalnya ia dilahirkan.  

Jenazah Dorce ketika disalatkan sebagai laki-laki. Puluhan warga ikut mensalatkan jenazah Dorce dari dalam masjid, sementara jenazah tetap berada di mobil ambulans karena protokol Covid-19.

Kerabat Dorce Gamalama, ustaz Anan Muhajirin, yang bertindak sebagai imam salat jenazah mengatakan, hal tersebut berdasarkan hasil musyawarah bersama pihak keluarga. "Hasil musyawarah semuanya. Jenazah disalatkan sebagai laki-laki," kata Anan di Jakarta, Rabu 16 Februari 2022.

#GOOGLE_ADS#

Dorce Gamalama lahir dengan nama asli Dedi Yuliardi  di Solok, Sumatera Barat, pada 21 Juli 1963. Ibunya bernama Dalifah, seorang pedagang beras berdarah Minang, sedangkan ayahnya bernama Achmad, seniman sekaligus tentara berdarah Arab-Binjai.

Dorce yang merupakan bungsu dari enam bersaudara ini ditinggal oleh kedua orang tuanya yang meninggal saat dia kecil. Dorce kemudian diasuh oleh sang nenek, Siti Darama.

Ketika usianya 2 tahun, sang nenek membawa Dorce hijrah ke Jakarta yang kemudian disekolahkan di sebuah Taman Kanak-kanak di kawasan Kramat Sentiong, kemudian masuk SD Salmin.

Disebutkan dari sejumlah sumber, bahwa sejak kecil bakat Dorce di dunia seni sudah menonjol. Bahkan, ketika masuk SMP dia lebih memilih fokus bernyanyi ketimbang sekolah.

Kemudian seiring berjalannya waktu, kepribadian Dedi Yuliardi Ashadi terbelah. Meski terlahir sebagai laki-laki dia cenderung berperilaku sebagai wanita. Kecenderungannya sebagai wanita kemudian dimanfaatkannya untuk melawak di atas panggung.

Lalu Dedi bergabung dengan kelompok tari waria bernama Fantastic Dolls. Myrna, pemimpin Fantastic Dolls, memberi nama panggung untuk Dedi, yaitu Dorce. Secara mengejutkan, Dorce lantas memantapkan diri untuk menjalani operasi ganti kelamin di Surabaya pada 1983.

Adapun Dorce mendapatkan nama belakang ‘Gamalama’ juga ada asal mulanya.  Kerabat Kesultanan Ternate, Maluku Utara (Malut) mengungkapkan asal nama belakang Dorce Gamalama.

Keponakan Sultan Ternate, ke-48, Ully Munawwar mengatakan bahwa nama Gamalama diberikan kepada Dorce oleh Sultan Ternate ke-48 Mudaffar Sjah, sebagai sebuah simbol penghargaan atas kedekatan hubungan Dorce dengan masyarakat Ternate.

Gamalama, kata Ully, diambil dari nama sebuah gunung di Kota Ternate. "Saya sangat mengenal Bunda Dorce Gamalama, karena setiap event dihelat Kesultanan Ternate, Bunda Dorce selalu hadir dan berpartisipasi aktif," kata Ully seperti dikutip dari Antara, Kamis 17 Februari 2022.